Mohon tunggu...
WawanAdalah
WawanAdalah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sosok untuk Indonesia

22 Juli 2019   08:50 Diperbarui: 22 Juli 2019   08:59 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pitunews.com

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memang sosok yang "berbeda" sebagai pejabat penyelenggara pemerintahan. Eits, ini sama sekali bukan politis.

Faktanya memang begitu. Obyektif saja. Ada banyak faktor yang dapat dijadikan tolak ukur kenapa Menteri Ryamizard "berbeda" sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan.

Yang paling mencuat itu soal sikap dan jiwa nasionalistiknya. Itu amat kentara. Apalagi ditambah Menteri Ryamizard adalah prajurit TNI. Doktrin sumpah prajurit dan Sapta Marga amat melekat. Sebagai pedoman tingkah laku menjaga NKRI.

Di manapun: korek saja informasi yang valid, pasti Menteri Ryamizard selalu menggaungkan tentang pentingnya bernegara sesuai Pancasila, bertindak bela negara, menyandarkan pada UUD 1945.

Itu jadi ciri khas pernyataan Menteri Ryamizard. Di manapun Menteri Ryamizard beraktivitas, suaranya mengenai itu selalu konsisten. Dan itu adalah suara kebangsaan. Tidak ada unsur politis kalau kita pikir jernih.

Menteri Ryamizard adalah sosok nasionalis sejati. Amat geram dengan kelompok yang anti-Pancasila. Baginya: itu musuh negara. Menteri Ryamizard tidak pernah basa basi mengungkapkan sikapnya soal itu.

Menteri Ryamizard terkesan 'kasar'. Namun sesungguhnya 'penuh kelembutan'. Sebetulnya Menteri Ryamizard hanya ingin tegas melawan siapapun yang mencoba merongrong Pancasila. Ingin mengubah jadi negara agama atau kepada oknum yang memusuhi kelompok lain jika beda keyakinan.

Dan ciri khas yang melekat di kepemimpinan Menteri Ryamizard itu kan tidak ada nuansa politisnya. Justru untuk kepentingan kebaikan Indonesia. Masa bicara tentang Pancasila, UUD 1945, persatuan, toleransi, Bhineka Tunggal Ika, mengandung unsur politis? Tentu tidak kan.

Nah uniknya; meskipun nasionalis tulen, Menteri Ryamizard punya relasi baik dengan semua pemuka agama yang diakui di Indonesia. Bahkan Menteri Ryamizard bersedia merangkul, bersinergi, asal tidak melenceng dari Pancasila dan UUD 1945.

Semua tokoh atau cendekiawan agama di Indonesia mengakui keteladanan dan kebersahajaan Menteri Ryamizard. Dianggap tokoh yang mampu berbaur dengan kelompok agama apapun. Bahkan diakui mengayomi.

Menteri Ryamizard mampu menyeimbangkan antara nasionalisme dan agama. Itulah yang diinginkan oleh pendiri bangsa Indonesia. Supaya Indonesia selalu dalam bingkai kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun