Mohon tunggu...
Wawan Gunawan
Wawan Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya suka Menulis

Kata-kata indah adalah tempat diskusi favoritku, Sebuah kiasan dan peribahasa yang indah yang, Disusun dalam sebuah untaian paragraf yang indah dan rapih, Tempat dimana,ku bisa berteduh dan merenung yang bahkan Tangan gemulai ini dapat menciptakan alam ini serasa, Milik kita berdua dengan disandingkan oleh kata indahku dengan berharap Jadi sebuah karya yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Si Penasaran Menjadi Hidup Kembali

20 Februari 2021   13:55 Diperbarui: 20 Februari 2021   14:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awalnya dari sebuah penasaran yang mendalam yang mungkin sebagian orang suatu keadaan yang darurat yang harus dilakukan oleh seseorang untuk dapat melihat atau merasakan suatu kejadian yang ganjal dipikiran dan kehidupannya.

Hari pun telah berlalu seiringnya dengan keadaan suasana hati seseorang,yang semakin hari semakin pensaran akan keganjalan dipikirannya,perlahan pada waktu tersebut akhirnya otak dan pikiran sudah tidak berfungsi kembali dan seketika perasaan menjadi garda terdepan dalam  keganjalan itu. Hal yang mungkin tak disukai oleh otak dan pikiran tapi perasaan menjadi seolah-olah ingin merasakan betapa asingnya keganjalan dalam pikiran tersebut.

Malam telah menghampiri si perasaan, katanya ini sudah malam mayo mulai dari sekarang,perasaan pun seketika dapat merasakan dengan penuh akan sapaan tersebut,dan mulailah perasaan tersebut mencari-cari hal yang ganjal dalam sebuah pikiran tersebut,dan seketika telah mendapatkan apa yang telah terjanggal diotak dan perasaan mungkin merasakan senang dan masih banyak pensaran tapi sayang lema-kelmaan otak dan pikiran pun menhampiri dan mengatakan bahwa kamu persaan tidak akan mudah bisa kembali lagi ke rumah kami untuk bersama, sebab kau telah melanggar aturan kami yang dulu telah diterapkan dirumah kami kau melanggarnya, maafkan kalau kami berdua tidak bisa membantu sepenuhnya untuk dapat bergabung dnegan kami seutuhnya.

Tapi perasaan tidak mengubris hal itu malahan perasaan semakin mengelora bagaikan apai yang siap dinyalakan, semakin hari-semakin hari perasaan pun akhirnya nyadar bahwa pensaran tersebut membuat dia menjadi tak bisa keluar dengan mudah ,malahan persaan semakin tersiksa akan tingkah laku penasaran tersebut, dan akhirnya perasaan masih terjerumus dengan dunia pensaran tersebut dan sehingga penasaran tersebut sulit untuk bisa keluar dari dunia tersebut.

Sumedang,20 Febuari 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun