Mohon tunggu...
Nurahmad Wasil
Nurahmad Wasil Mohon Tunggu... Guru/Pendidik

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa BKPI UAS Kencong Jember Laksanakan PPL dengan penyebaran Angket kebutuhan peserta didik (AKPD) di SMK Darul Muqomah Gumukmas

2 Oktober 2025   13:40 Diperbarui: 2 Oktober 2025   13:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember saat ini sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Darul Muqomah Gumukmas Jember. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari proses pembelajaran mahasiswa di kampus, di mana mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga dituntut untuk turun langsung ke lapangan dan memahami realitas dunia pendidikan.

(penyebaran angket oleh mahasiswa UAS di kelas X TKJ. sumber: potret)
(penyebaran angket oleh mahasiswa UAS di kelas X TKJ. sumber: potret)

Salah satu agenda utama dalam pelaksanaan PPL ini adalah penyebaran angket kebutuhan peserta didik (AKPD) yang ditujukan kepada siswa yg terdiri dari 3 jurusan yakni; jurusan Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi (TJKT), jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), dan jurusan Design Komunikasi Visual (DKV) . Angket tersebut mencakup empat bidang penting, yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir. Keempat bidang ini dipilih karena dianggap mewakili aspek-aspek mendasar dalam perkembangan peserta didik, mulai dari pemahaman terhadap dirinya sendiri, interaksi sosial dengan teman sebaya, kesiapan dalam proses belajar, hingga perencanaan karir dan masa depan.
Melalui angket ini, mahasiswa BKPI UAS berupaya memetakan kebutuhan nyata siswa di SMK Darul Muqomah Gumukmas. Pertanyaan yang disusun dalam instrumen angket tersebut dirancang agar siswa dapat menyampaikan secara jujur perasaan, kesulitan, serta harapan mereka. Dengan demikian, data yang diperoleh bukan sekadar angka, melainkan cerminan kondisi riil yang dialami oleh para siswa.
Penyebaran angket ini berlangsung dengan lancar. Para siswa terlihat antusias dalam mengisi setiap butir pertanyaan. Mereka merasa memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan kebutuhan pribadi mereka, sesuatu yang mungkin tidak selalu bisa tersampaikan secara lisan di ruang kelas. Antusiasme ini menunjukkan bahwa siswa sebenarnya memiliki banyak hal yang ingin dibagikan, baik mengenai kehidupan pribadi, hubungan sosial, kebiasaan belajar, maupun rencana masa depan mereka.

(penyebaran angket oleh mahasiswa UAS di kelas X TKJ. sumber: potret)
(penyebaran angket oleh mahasiswa UAS di kelas X TKJ. sumber: potret)

Bagi mahasiswa BKPI UAS, kegiatan ini tidak hanya sekadar kewajiban akademik dalam rangka memenuhi tugas PPL, melainkan juga pengalaman berharga untuk mengasah keterampilan praktis di lapangan. Mereka belajar bagaimana cara berinteraksi langsung dengan siswa, mengelola instrumen penelitian, serta memahami dinamika yang terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini menjadi modal penting bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun sebagai konselor maupun pendidik.
Selain itu, hasil dari angket ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pihak sekolah. Dengan mengetahui kebutuhan siswa secara lebih menyeluruh di empat bidang tersebut, sekolah memiliki dasar yang lebih kuat untuk merancang program pembinaan dan pengembangan yang sesuai. Misalnya, jika ditemukan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam bidang belajar, sekolah bisa menyiapkan strategi pembelajaran yang lebih mendukung. Jika kebutuhan di bidang karir cukup dominan, maka sekolah bisa memperkuat layanan bimbingan karir agar siswa lebih siap menghadapi dunia kerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi.
Kegiatan penyebaran angket kebutuhan peserta didik ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dapat terjalin secara produktif. Mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang bermanfaat, sementara sekolah memperoleh data yang bisa digunakan untuk perbaikan layanan pendidikan.
Akhirnya, melalui PPL ini, mahasiswa BKPI UAS Kencong Jember belajar bahwa dunia pendidikan bukan hanya soal mengajar di kelas, tetapi juga soal memahami kebutuhan peserta didik secara utuh. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan mereka kelak bisa menjadi konselor, pendidik, dan praktisi pendidikan Islam yang lebih peka, empatik, dan mampu menghadirkan solusi sesuai dengan kebutuhan generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun