Nama Gus Dur kembali disebut-sebut belakangan ini. Ya, presiden ke-4 (alm.) Abdurahman Wahid itu memang nama besar yang tak akan hilang dari ingatan bangsa ini. Ajaran-ajarannya akan selalu menginspirasi anak bangsa sampai kapan pun. Adapun nama Gus Dur belakangan muncul sehubungan dengan kondisi yang andai saja Gus Dur ada pasti kecewa dan sedih. Kondisi di mana, terutama intoleransi, terus terjadi di mana-mana.
Itulah pula yang menjadi concern utama Presiden Jokowi sehingga ia sempat melontarkan sindiran-sindiran dengan menyitir ucapan dan pemikiran Gus Dur. "Saya percaya, Gus Dur pasti gemes, geregetan, kalau melihat ada kelompok yang meremehkan konstitusi, mengabaikan kemajemukan, memaksakan kehendak, melakukan kekerasan, radikalisme dan terorisme," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Haul Gus Dur ke-7 di Jakarta, Jumat (23/12/2016), seperti dikutip dari Kompas.com.
Jokowi juga menyindir kondisi di mana saat ini banyak pihak yang malah pada rebut sendiri di dalam sebagai sikap kekanak-kanakan. "Kalau Gus Dur masih ada, pasti dia bilang kita ini masih kayak anak TK. Pasti digitukan oleh Gus Dur," ucap Jokowi disambut tawa hadirin.
Gagasan toleransi Gus Dur
Gus Dur memang bisa dibilang terkenal dengan gagasan toleransi antarumat beragamanya. Merawat toleransi bagi Gus Dur merupakan proses penting untuk menciptakan keharmonisan hubungan antarumat beragama. Bagi ia, takkan ada NKRI jika tak ada toleransi antarumat beragama.
Negeri ini tak didirikan atas dasar kelompok tertentu, tetapi keragaman. Menurut Gus Dur, bangsa akan kukuh bila umat agama-agama yang berbeda dapat saling mengerti satu sama lain, bukan hanya sekadar saling menghormati.
Semoga kita menjadi bangsa yang besar, yang mampu mempertahankan NKRI, demi masa depan anak-anak kita yang cerah! (WK)