Senyum dalam fisiologi adalah ekspresi wajah terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan bibir pada kedua ujungnya,
 orang tersenyum untuk menampilkan
 kebahagiaan dan rasa senang.
Tertawa yang wajar itu laksana "Balsem" bagi kegalauan dan "Salep" bagi kesedihan.
Pengaruh senyum sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia.
Abu Darda berkata "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku"
Tertawalah dengan wajarnya saja, dalam artian tidak berlebihan,
seperti pepatah yang mengatakan
"Janganlah engkau bayak tertawa, sebab banyak tertawa matikan hati"
Orang yang selalu tertawa dan tersenyum dan selalu tampak ceria pertanda kelapangan dada, terlihat berwibawa dan murah hati.
Orang yang murah senyum, tidak hanya membahagiakan dirinya tapi juga mampu membahagiakan orang lain yang ada disekelilingnya.
seperti kata orang bijak
 "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah"
Orang yang murah senyum mampu memikul tanggung jawab, dan tangguh menghadapi kesulitan-kesulitan hidupnya.
Dengan tersenyum orang akan lebih mudah mengendalikan diri dan pikirannya, hingga dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Orang yang murah senyum ketika dalam kesulitan jiwa, Ia akan menikmati kesulitan dan memacu diri untuk mengalah dan memerangi kesulitan tersebut.
Berbeda dengan jiwa yang selalu risau, setiap kali mengalami kesulitan atau masalah yang sangat besar yang memberatkan hidupnya ia akan menghindar bahkan berusaha untuk meninggalkan kesulitan tersebut.
Kesulitan-kesulitan akan terasa sulit dan besar bagi jiwa yang kerdil.
Kesulitan ibarat anjing yang menggonggong, siap menggigit dan mengejar apa bila anda takut melihatnya, sebaliknya, Ia akan membiarkan anda berlalu dihadapannya dengan tenang jika anda tidak menghiraukan bahkan  anda berani memelototinya.