Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Parade Kemunafikan di Balik Seragam dan Jubah Suci

6 Maret 2025   09:25 Diperbarui: 6 Maret 2025   17:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Orang-orang Oetimu" karya Felix K. Nesi (dok. pribadi).

"Tak ada negara dan tentara. Tak ada Gereja dan pemimpin agama".

Begitulah cerita yang Maria peroleh dari almarhum suami dan anaknya yang telah berada di surga. Lewat mimpi Maria bertemu dengan kedua orang terkasihnya yang meninggal karena ditabrak tank tentara. Suami dan anaknya mengabarkan bahwa di surga tak ada negara, tentara, gereja, serta pemimpin agama.

Maria hanya satu dari banyak nama yang tertuang dalam "Orang-orang Oetimu" karya Felix K. Nesi. Tak ada tokoh paling utama dalam buku setebal 220 halaman ini. Baik Maria, Sersan Ipi, Am Siki, Silvy, maupun Romo Yosef masing-masing menguak kemunafikan manusia. Dalam kecerdasan, kesucian, dan kepahlawanan, manusia-manusia ternyata makhluk yang bergelimang dosa.

Suatu ketika usai melalui hari-hari berkabung, Maria kembali keluar rumah untuk pergi ke gereja, membeli koran, dan berbelanja makanan. Namun, di sebuah jembatan di atas sungai yang kering ia berhenti dan melompat. Tubuhnya hancur. 

Maria takkan bersatu dengan suami dan anaknya di surga. Sebab orang yang bunuh diri berarti mengikuti jalan iblis dan akan masuk ke dalam neraka. Begitulah keyakinan Romo Yosef, seorang pastor muda yang diam-diam menyimpan hubungan terlarangnya dengan Maria. 

Orang-orang yang setiap hari mengenakan jubah suci dan melayani umat di gereja rupanya tak semulia isi khotbahnya. Romo Yosef rapi menyembunyikan skandalnya dengan Maria dan Silvy.

Saat pindah ke sebuah daerah terpencil untuk mengelola sebuah sekolah, orang-orang melihatnya sebagai pastor yang penuh pengabdian dan pengorbanan. Sebab jarang ada pastor muda yang bersedia dikirim ke tempat yang jauh dan minim fasilitas.  Banyak pastor dan calon pastor memilih berada di kota untuk bertugas di lingkungan gereja yang "basah". Namun, Romo Yosef dianggap berbeda karena bersedia menjalankan misi di tempat yang "kering". 

Padahal Romo Yosef sengaja menyingkir ke tempat yang jauh agar orang-orang tak mengetahui hubungan terlarangnya dengan Maria. Ia tak ingin menanggung malu jika suatu hari skandal tersebut terungkap.

Di tempat bertugas yang baru, Romo Yosef dihormati sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin sekolah. Ia berhasil membangun reputasi sekolah yang semula terlantar menjadi sekolah unggulan. Fasilitas dan mutu pendidikan di sekolah tersebut terus berkembang. Salah satunya berkat sumbangan-sumbangan donatur.

Namun, hal itu membuat misi pendidikan yang semestinya melayani masyarakat mengalami pergeseran. Seiring nama sekolah yang semakin terkenal, biaya pendidikannya pun semakin mahal. Banyak anak dari keluarga miskin terpaksa berhenti sekolah karena tak mampu lagi membayar biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun