Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Longgarnya Pengawasan Protokol Kesehatan KAI Bikin Penumpang Kereta Cemas

23 Juli 2020   09:45 Diperbarui: 23 Juli 2020   15:44 9670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhirnya bisa bepergian lagi dengan KAI (dok. pri)

Begitu mengetahui saya menggunakan e-boarding, petugas mengarahkan alat pemindai ke layar smartphone saya sehingga saya tak perlu memberikan smartphone ke petugas. Prosedur ini saya apresiasi karena mengurangi kontak langsung antar orang.

Ruang tunggu Stasiun Lempuyangan pagi itu (dok. pri).
Ruang tunggu Stasiun Lempuyangan pagi itu (dok. pri).
Sebelum memasuki ruang tunggu, calon penumpang bisa melakukan disinfeksi mandiri terhadap barang-barang bawaannya dengan cara memasukkannya ke dalam sebuah kotak. Saya pun memasukkan tas punggung dan tas kamera. Alat penyemprot secara otomatis menyemburkan cairan disinfektan begitu sebuah benda terdeteksi dimasukkan ke dalam kotak.

Tiba di ruang tunggu perasaan saya agak campur aduk. Rasanya agak aneh melihat suasana ruang tunggu pagi itu. Ada banyak orang, tapi hampir semuanya duduk tersebar di segala sisi sehingga menciptakan jarak yang lumayan luang. Semuanya menggunakan masker dan nyaris hening. Ternyata begini rasanya tatanan kehidupan baru di stasiun.

Namun, lebih dari itu ialah ungkapan syukur karena akhirnya saya akan bertemu keluarga setelah hampir 5 bulan lamanya menahan rindu. Pandemi Covid-19 mencegah saya dan kita semua untuk mudik. Selama itu pula rasa kangen dan haru menumpuk. Hanya teknologi serupa panggilan video yang meretas jarak. Tapi tak cukup sebagai panawar rindu.

Kotak disinfeksi bagi barang-barang bawaan penumpang di Stasiun Lempuyangan (dok. pri).
Kotak disinfeksi bagi barang-barang bawaan penumpang di Stasiun Lempuyangan (dok. pri).
Kesempatan pulang kampung sebenarnya sudah jauh-jauh hari terbuka sejak pemerintah mengakhiri larangan mudik. Termasuk ketika KAI mengumumkan beroperasinya kembali sejumlah perjalanan kereta. Akan tetapi saya menahan diri lebih lama sambil melihat kondisi. Berbagai perhitungan jadi pertimbangan karena saya sadar situasi pandemi menyertakan risiko yang wajib diwaspadai.

Hingga pada akhir pekan yang lalu saya putuskan untuk pulang dan menemui keluarga di kampung halaman. Kereta eksekutif pada rangkaian Joglosemarkerto saya pilih karena keterisiannya yang masih rendah.

Pukul 7 kurang 5 menit kereta Joglosemarkerto merapat di Lempuyangan. Puluhan orang yang telah menunggunya bergegas dengan antusias. Saya pun menuju kereta eksekutif nomor 3.

Dugaan saya benar. Kabin eksekutif itu hanya terisi sekitar 10 penumpang yang duduk tersebar. Bahkan, ketika kereta telah melaju dan singgah di sejumlah stasiun tetap tak banyak penambahan penumpang di kereta eksekutif.

Selama perjalanan saya kenakan masker dan face shield untuk melengkapi pakaian lengan panjang yang diwajibkan. Terbungkus dalam pakaian semacam itu sempat membuat saya sulit menyamankan diri di dalam kereta. Saya seperti mengenakan kostum yang tak biasa.

Untungnya rasa canggung bepergian dalam kostum serba tertutup semacam itu hanya sesaat. Lama-kelamaan saya mencoba menikmati perjalanan dengan hanya memandang ke arah jendela. Kebiasaan membaca buku atau bermain smartphone saya tinggalkan demi mengurangi kontak dengan benda-benda di sekitar saya.

Kereta eksekutif Joglosemarkerto yang saya naiki (dok. pri).
Kereta eksekutif Joglosemarkerto yang saya naiki (dok. pri).
Namun, perasaan was-was mendadak menyergap. Seorang penumpang yang duduk di kursi nomor 5 berulang kali bersin. Parahnya ia tak menggunakan masker. Saya yang berjarak dua nomor kursi darinya melihatnya santai bermain smartphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun