Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Sriyono, Mengabdi untuk Peradaban Gunungsari

15 September 2017   13:16 Diperbarui: 15 September 2017   14:15 3280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sriyono, sosok yang menjaga dan merawat situs Candi Gunungsari di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah (dok. pri).

Sriyono selalu berusaha menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Ia juga merasa senang karena sejak pemerintahan yang baru saat ini, Candi Gunungsari lebih diperhatikan. "Sejak ganti presiden, orang-orang kantor jadi sering kontrol ke sini", kata pria kelahiran 14 Oktober 1967 ini.

Sriyono memperlihatkan salah satu batu yang membentuk struktur Candi Gunungsari (dok. pri).
Sriyono memperlihatkan salah satu batu yang membentuk struktur Candi Gunungsari (dok. pri).
Selama menjaga dan merawat Candi Gunungsari, Sriyono mendapat banyak pengalaman dan peristiwa yang terlupakan. Di antaranya, ia menceritakan saat berkeliling di sekitar bukit sering menemukan batu-batu candi baru yang belum teridentifikasi sebelumnya.

Ia lalu melaporkan ke balai pelestarian cagar budaya setempat untuk didata. Karena keterbatasan biaya dan tenaga untuk mengembalikannya ke atas bukit, Sriyono mengambil inisiatif untuk menyimpan puluhan batu dan artefak tersebut di rumahnya dengan seizin pihak balai. "Semua saya simpan, ada bukti suratnya  kalau saya menjaganya sementara di rumah", kata Sriyono.

Selain itu, saat datang di pagi hari Sriyono beberapa kali menjumpai sisa sesajen di dalam area Candi Gunungsari. Menurutnya hal itu tak terlepas dari keyakinan banyak orang bahwa Gunungsari termasuk tempat keramat. Apalagi di bukit ini juga terdapat makam kuno. Namun, ia mengaku tak ambil pusing dengan aktivitas klenik dan mistis seperti itu. Baginya yang penting mereka tidak merusak atau mencuri batu-batu Candi Gunungsari. 

***

Situs Gunungsari menjadi gambaran betapa jejak kebesaran peradaban Nusantara seringkali terlupakan. Candi Gunungsari adalah peninggalan zaman Hindu yang diperkirakan berasal dari abad VI hingga VIII. Rentang waktu itu memunculkan dugaan bahwa candi ini termasuk yang tertua di tanah Jawa. 

Beruntung ada Sriyono yang memberikan waktu dan tenaganya untuk menjaga serta merawat peninggalan berharga tersebut. Dengan penuh dedikasi ia mengabdi agar peradaban Gunungsari tetap lestari. Bagi Sriyono, Candi Gunungsari telah menjadi bagian hidupnya. "Rasanya ada yang kurang kalau sehari nggak ke sini," katanya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun