Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Keren! Kisah Mahasiswa Penggemar Video Porno Jadi Skripsi di UGM

6 April 2015   09:23 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 4202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pornografi merupakan hal yang masih dianggap tabu dan sensitif untuk diperbincangkan secara terbuka di Indonesia. Meski akses konten pornografi melalui internet di Indonesia sangat tinggi, secara umum pembahasan mengenai pornografi kurang leluasa untuk dilakukan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Selain adanya undang-undang pornografi, pengaruh adat, budaya serta agamayang dijunjung tinggi sebagian besar masyarakat Indonesia turut membatasi.

[caption id="attachment_359309" align="aligncenter" width="600" caption="Gedung Pusat dan Rektorat Universitas Gadjah Mada, perguruan tinggi terbesar sekaligus kampus negeri pertama di Indonesia."][/caption]

Akan tetapi hal itu tak menghalangi Muhammad Naufal R. untukmengangkat topik pornografi dalam sebuah karya yang akan diingat dan dibaca banyak orang. Tak tanggung-tanggungia membahas tentang “JAV” dalam skripsinya yang ditujukan kepada Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Yang juga luar biasa ia menitikberatkan penelitiannya pada penggemar JAV dari kalangan mahasiswa UGM sendiri!

Muhammad Naufal R. adalah cendekia UGM angkatan 2009. Ia diwisuda tahun 2014 setelah menyusun skripsi berjudul “Japan Adult Video (Studi Kasus 4 Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Penggemar JAV)”.

[caption id="attachment_359311" align="aligncenter" width="594" caption="Rumusan masalah pada bab I Skripsi "]

14282837611252724314
14282837611252724314
[/caption]

Dalam skripsinya setebal 65 halaman utama, Naufal membahas seputar JAV serta pengaruhnya terhadap mahasiswa penggemar JAV. Pada bab II dikupas tentang sejarah JAV yang diawali dengan Film Pink hingga masuknya produk JAV ke Indonesia. Selanjutnya di bab III ia memaparkan keseharian dan pola pergaulan mahasiswa UGM penggemar JAV,awal perkenalan mereka dengan JAV serta interpretasi mereka terhadap masyarakat Jepang setelah menonton JAV.

Secara umum skripsi ini berusaha memaparkan pengaruh konsumsi atau menonton JAV terhadap pola pergaulan dan interpretasi penggemar JAV khususnya dari kalangan mahasiswa UGM.Pilihan mengangkat topik JAV didasari statistik pencarian Google dengan kata kunci JAV di mana Indonesia menduduki peringkat pertama. Sementara mahasiswa dipilih menjadi obyek penelitian karena mewakili generasi muda pada fase peralihan baik dari segi mental, pendidikan, maupun pekerjaan. Mahasiswa juga merupakan populasi yang cepat menyerap dan merasakan gelombang budaya Jepang yang sejak beberapa tahun lalu mewabah di Indonesia.

Secara spesifik penelitian ini bertumpu pada mahasiswa UGM karena universitas ini merupakan perguruan tinggi terbesar di Indonesia dan Yogyakarta adalah kota dengan akses konten pornografi tertinggi via internet di Indonesia.

Mengambil ruang tema pornografi dengan obyek mahasiswa UGM, skripsi “JAV” karya Muhammad Naufal ini menghasilkan beberapa informasi, gagasan serta kesimpulan yang menarik.

1.Skripsi ini mengidentifikasi JAV yang merupakan bagian dariindustri film porno Jepang sebagai “produk budaya”.JAV sanggup merekonstruksi pandangan masyarakat Indonesia terhadap citra masyarakat Jepang yang selama ini dikenal penuh sopan santun. Produk JAV membentuk pandangan negatif masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang.

2.Lahirnya JAV pada tahun 1980 di Jepang adalah kelanjutan dari produk Film Pink(Pinku Eiga) yang telah ada sejak tahun 1962. Industri JAV berkembang pesat seiring kemajuan teknologi di Jepangsertameningkatnya kualitas internet yang telah mengakselerasi industri JAV hingga menyebar ke luar Jepang termasuk Indonesia. Industri film JAV terus berkembang karena faktor permintaan pasar dan konsumen yang juga tinggi.

3.Skripsi ini disusun dengan metode studi kasus yang mempertahankan keutuhan obyek studi. Obyek utama dalam skripsi ini bukan produk JAV melainkan mahasiswa UGM penggemar JAV.

4.Mahasiswa penggemar JAV yang terpilih sebagai informan penelitian skripsi ini bukan sekadar mereka yang menonton JAV melainkan juga mengoleksi produk JAV di atas 10 GB!.

5.Meski JAV membentuk pandangan negatif terhadap masyarakat Jepang namun menariknya mahasiswa penggemar JAV tidak selalu mengasosiasikan produk industri film porno ala Jepang sebagai hal yang cabul atau negatif. Penggemar JAV justru memandang video porno JAV sebagai produk dengan sentuhan kreativitas. Mahasiswa penggemar JAV menganggap JAV sebagai sesuatu yang lumrah.

Penelitian Muhammad Naufal R. memang bukan yang pertama dan satu-satunya yang membahas pornografi. Namun ruang tema dan obyek penelitian yang dipilih dalam skripsi ini adalah hal yang menarik dan berani karena secara terbuka mengangkat kisah penggemar JAV atau video porno di kalangan mahasiswa. Skripsi ini kembali mempertegas bahwa pengaruh budaya asing telah sangat melekat pada banyak generasi muda Indonesia.

[caption id="attachment_359312" align="aligncenter" width="597" caption="Abstract atau intisari dari skripsi "]

1428283845772151893
1428283845772151893
[/caption]

Penilaian terhadap perilaku mahasiswa penggemar JAV serta permasalahan setuju atau tidak terhadap hasil penelitian ini memang menarik untuk dibahas meski tak harus diperdebatkan. Apalagi penelitian ini telah diuji secara akademik.Karya skripsi “JAPAN ADULT VIDEO (STUDI KASUS 4 MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA PENGGEMAR JAV)”menunjukkan bahwa pendekatan ilmiah dapat menjadi ruang untuk mendiskusikan pornografi secara lebih “keren” dan terbukanamun tetap bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun