Mohon tunggu...
Money

Korupsi Tak Ada Untungnya, tapi Banyak Dampaknya

29 Oktober 2016   14:19 Diperbarui: 29 Oktober 2016   14:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

WARDATUL HASANAH

E20161060

PS2

KORUPSI TAK ADA UNTUNGNYA, TAPI BANYAK DAMPAKNYA

Di Indonesia sendiri korupsi sudah merajalela dimana-mana dan kasus korupsi selalu saja bertambah setiap tahunnya. Mungkin ini dikarenakan setiap orang sudah tidak lagi menganggap korupsi sebagai pelanggaran hukum melaikan sudah menjadi kebiasaan yang umum.

Di sisi lain, meningkatnya korupsi berakibat pada meningkatnya biaya barang dan jasa, yang kemudian dapat melonjakkan utang Negara. Pada keadaan ini inefisiensi terjadi, yaitu ketika pemerintah mengeluarkan lebih banyak kebijakan, namun disertai dengan maraknya praktik korupsi. Berbagai permasalahan ekonomi lain akan muncul secara alamiah apabila korupsi sudah merajalela yang dapat mengakibatkan lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi public, menurunnya pendapatan Negara dari sector pajak, meningkatnya hutang Negara.

Bagi masyarakat miskin, korupsi mengakibatkan dampak yang luar biasa dan saling bertaut satu sama lain. Pertama, dampak langsung yang dirasakan oleh orang miskin yakni semakin mahalnya jasa berbagai pelayanan publik, rendahnya kualitas pelayanan, dan pembatasan akses terhadap berbagai pelayanan vital seperti air, kesehatan, dan pendidikan. Kedua,dampak tidak langsung terhadap orang miskin yakni pengalihan sumber daya milik publik untuk kepentingan pribadi dan kelompok, yang seharusnya diperuntukkan guna kemajuan sektor sosial dan orang miskin melalui pembatasan pembangunan.Hal ini secara langsung memiliki pengaruh kepada langgengnya kemiskinan yang dapat menimbulkan solidaritas social semakin langka dan demoralisasi serta dapat meningkatkan angka kriminalitas.

Dampak masif korupsi terhadap politik dan demokrasi antara lain memunculkan kepemimpinan korup karena kondisi politik yang carut marut dan cenderung koruptif, hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi karena terjadinya tindak korupsi besar-besaran yangdilakukan oleh petinggi pemerintah, legislatif, yudikatif atau petinggi partai politik, menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikuasai oleh pemilik modal/kapitalis), dan hancurnya kedaulatan rakyat yang disebabkan kekayaan negara hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu.

Dampak masif korupsi terhadap penegakan hukum dapat dirasakan antaralain fungsi pemerintahan yang mandul karena korupsi mengikis banyak kemampuan pemerintah untuk melakukan fungsi yang seharusnya, hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara karena buruknya penegakan hukum di Indonesia. Seharusnya pemerintah menciptakan keteraturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan bukan sebaliknya.

Dampak masif korupsi terhadap pertahanan dan keamanan antara lain dapatmengakibatkan kerawanan HANKAMNAS karena lemahnya alutsista dan sumber daya manusia, lemahnya garis batas Negara karena kemiskinan yang terjadi di daerah perbatasan negara, menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat karena kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat frustasi menghadapi kerasnya kehidupan.

Dampak masif korupsi juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yangditandai dengan menurunnya kualitas lingkungan karena adanya ekslpoitasi besar besaran sumber daya alam, menurunnya kualitas hidup yang juga akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia yang ada di dalamnya, sertakualitas hidup global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun