Mohon tunggu...
Wardah
Wardah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan

Selagi ada kemauaun pasti bisa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Masa Depanku

27 Mei 2020   09:40 Diperbarui: 27 Mei 2020   09:39 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sembilan bulan sepuluh hari adalam bukan waktu yang singkat dalam menjalankan hidup bahkan nyawa adalah taruhannya saat siswa baru terbit ke dunia. 

Dari waktu itu kami di rawat dan di asuj dengan penuh kasih dan sayang bahkan dia rela menyibuk kan ke hidupannya dengan sebuah tangisan seorang siswa. 

Dari situlah pendidikan sidah dimulai dan dari Situ pulalah bangunan sekolah mulai di bangun,dan dari situ pula kirikulum,mata pelajaran dan RPP mulai di siapkan. 

Dengan waktu yang cukup lama sangan guru sudah menyiapkan kehidupan kita selama hidup di dunia. Guru yang bijak adalah orang tua terutama seorang ibu. Ibu adalah madrasah atau pendidik yang pertama dan keluarga adalah pendidikan yang pertama yang di rasakan oleh siswa.

Sejak pertama iya mendidik iya memperkenalkan nama tuhan dan nabinya, setelah iya berlarut lalu fi laniutkan dengan kalimat-kalimat yg menyejukkan jiwa. Oleh sebab itu kitw dapat mengetahui arah dan tujuan hidup yang sebenarny. 

Ketika waktu semakin berlalu berubah pulalalh krlas yang di tempuh siswa dan pelajaran yang di berikan juga semakin luas. Peroses pembelajaranya pun sangat berbeda dengan sekolah-sekolah formal yg di rasakan ketika menginjak dewasa.

Dekapan kasih sayang seorang guru sangat hangat dalam jiwa bagi orang yg dapat merasakannya. Pada kenyataannya juga ada siswa yang tidak pernah mersakan dekapan itu karena pendidik atau guruhya yang pergi meninggalkan sebdirian di dalan kehidupan. 

Saya sarankan dan saya berpesan jaga mereka hormati mereka dan turuti mereka karena dengan dia kita dapat menjalankan kehidupan yang di masa depan. 

Dan bagi siswa yang tidak pernah merasakan dekapan hangat jangan pernah kecil hati terudlah berjuang sanpai iya tersenyum di bawah bumi. Teruslah berdoa mintakan ampun pada yang kuasa khususkan kepada guru kita karena doa kalian akan menjadi penolong di hadapan tuhan yang esa.

Sajak syair mengingatkan ku pada guru kecilku di saat aku madih kecil iya selalu bacakan dongeng, dan pantun untuk ku agar aku bisa nyenyak tidur. 

Namun aku tak mampu menahan air mata jika mengingat semuanya karena sajak-sajak yang di bawa menyebtuh dalam jiwa. Irama yg di sembahkan mengantarkan aku dalam meraih masadepan. Sehingga aku katakan engkau adalah guru masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun