Mohon tunggu...
HUN FLOCKY
HUN FLOCKY Mohon Tunggu... Aktivis budaya Masyarakat Lembah baliem suku hubula

Menulis dan menyoroti pentingnya akar dan identitas budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penerbangan perdana Sriwijaya air,Bukan hanya Roda yang menyentuh Papua Pegunungan

29 Juli 2025   12:41 Diperbarui: 29 Juli 2025   12:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerbangan perdana dan rombongan pemerintahan (sumber Via Wa Linus P)


---

Bukan Hanya Roda yang Menyentuh Tanah


Jembatan Budaya, Ekonomi, dan Kemajuan: Apakah Penerbangan Perdana Menandai Babak Baru untuk Papua Pegunungan?

Pendaratan perdana Sriwijaya Air di Bandara Wamena, Jayawijaya, pada 29 Juli 2025 bukan hanya peristiwa teknis dalam dunia penerbangan. Ia adalah momentum simbolik: sebuah pesawat dari Jakarta, melalui Makassar dan Timika, akhirnya menyentuh jantung pegunungan Papua. Tapi yang menyentuh tanah bukan hanya roda besi Boeing 737 --- harapan, peluang, dan babak baru ikut tiba bersama angin dingin Distrik Hubikosi.

Data

Dalam laporan resmi Antara News dan konferensi pers oleh pihak Sriwijaya Air, disebutkan:

- Penerbangan dilakukan tiga kali seminggu, tanpa subsidi pemerintah daerah.
- Rute memotong akses sebelumnya yang harus melalui Jayapura.
- Kapasitas dibatasi menjadi 111 penumpang karena landasan pacu pegunungan.
- Pendaratan disambut Wakil Mendagri, Forkopimda Jayawijaya, dan tokoh masyarakat.

Fakta ini menunjukkan bahwa Papua Pegunungan secara logistik mulai terhubung langsung ke pusat-pusat nasional --- sesuatu yang sebelumnya hampir mustahil.

---

Perspektif Multidisipliner

1. Geografi dan Infrastruktur
Menurut teori konektivitas regional (Rodrigue et al., 2020), keberadaan rute udara permanen adalah indikator awal integrasi kawasan. Bandara Wamena yang sebelumnya berstatus semi-terisolasi kini menjadi titik simpul baru dalam jaringan transportasi nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun