Mohon tunggu...
HUN FLOCKY
HUN FLOCKY Mohon Tunggu... Aktivis budaya Masyarakat Lembah baliem suku hubula

Menulis dan menyoroti pentingnya akar dan identitas budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kunjungan Dinas Pertanian Jayawijaya (Kampung Wara,Pisugi)

18 Juli 2025   17:49 Diperbarui: 18 Juli 2025   17:49 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arnold Alua tokoh masyarakat setempat sedang memberi petunjuk kepada pihak Dinas (sumber Hun flocky)

Kunjungan Dinas Pertanian Jayawijaya (Kampung Wara,Pisugi)


Jumat, 18 Juli 2025_
( Informasi Via WhatsApp :Yonas Marian
)


Langkah Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Pertanian yang hadir langsung di _Sawa Kurigima/Alekeken_ patut diapresiasi. Kehadiran di tengah masyarakat petani dari distrik Pisugi dan Wita-Waya, bersama kampung sekitarnya, menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi juga turun mendengar aspirasi mereka yang setiap hari menyentuh tanah. Kunjungan itu menjadi simbol keterhubungan antara kebijakan dan kenyataan.

Petani menyambut kunjungan ini dengan kesiapan dan semangat. Namun sebagaimana ladang yang memerlukan musim, harapan pun perlu waktu dan arah. Petani bukan hanya memerlukan alat dan benih---mereka juga memerlukan jaminan keberlanjutan: bagaimana hasil panen akan diserap, bagaimana harga dapat memberi harapan, dan apakah kerja mereka dianggap sebagai bagian penting ekonomi daerah.

Di tengah semangat bertani, ada satu tantangan yang terus menempel di akar: persaingan harga antara beras lokal dan beras impor.

petani siap bekerja, lahan ada, semangat muncul---perluhnya sistem penyerapan yang hadir sebagai sahabat

---
Contoh Implementasi Daerah: Inspirasi dari Tempat Lain

Beberapa daerah telah menunjukkan langkah afirmatif yang bisa dijadikan pembelajaran bersama. Kabupaten Lumajang, misalnya, menghentikan distribusi beras impor untuk mengutamakan serapan beras lokal. Pemerintah setempat juga melarang alih fungsi lahan dan mendorong masyarakat membeli hasil panen sendiri. Ini menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap petani bisa dimulai dari keputusan sederhana yang berdampak besar.

Sementara di Aceh, pendekatan teknologi melalui bank benih dan aplikasi Babebun PSR memperkuat distribusi benih berkualitas kepada petani secara transparan. Lewat regulasi nasional, Dana Desa juga dialokasikan untuk ketahanan pangan lokal. Upaya-upaya seperti ini menunjukkan bahwa strategi daerah bisa tumbuh seiring kebutuhan dan kekhasan masyarakatnya.

Relevansi untuk Jayawijaya
Langkah-langkah ini sejalan dengan semangat petani di lembah Baliem. Jayawijaya dapat mengembangkan skema penyerapan hasil panen secara bertahap, menjadikan beras lokal bagian dari konsumsi ASN, serta memperkuat ketahanan pangan berbasis budaya dan geografi pegunungan.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun