Hari Jumat lalu, pas tanggal merah, aku dan istri merencanakan camping berdua. Kami sengaja pergi hanya berdua demi merawat relasi sebagai suami-istri. Anak kami titipkan kepada Mbah. Mbah dan cucu sama-sama senang.
Inginnya momen yang berkualitas, tapi daya terbatas. Masih banyak daftar agenda yang harus diselesaikan sebelum kami berangkat. Sehingga tidak cukup waktu jika harus naik gunung.
Ada salah satu lokasi camp yang viral, bisa dijangkau dengan kendaraan. Namun selalu penuh sejak seminggu sebelumnya. Aku pun googling dan menemukan beberapa rekomendasi tempat camping.
Camping ground Merbabu, terletak di Desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Mendapat rating 4.7/5 dari netizen, cukup bagus.
Kami segera packing menyiapkan peralatan. Tenda, kursi lipat, kompor dan gas portabel, panci dan set alat makan, air mineral, berbagai camilan dan tak boleh absen: ind*mie. Tanpa produk terakhir ini, apalah sensasinya camping ye khan?
Saking demennya camping, kami sampai beli tenda dan kursi lipat sendiri. Cukup menyewa sleeping bag untuk tidur di lereng gunung. Ada karpet milik adik yang bisa dipakai. Bekal dan perlengkapan siap, kami segera meluncur.
Camping ground Merbabu bisa ditempuh dalam 1 jam perjalanan dengan sepeda motor dari domisili kami. HTM Rp10.000/orang, sewa lahan camping Rp30.000, parkir motor Rp5.000. Tempat ini juga menyewakan berbaggai keperluan camping, lengkap, harganya mulai Rp20.000-an.
Dari review di google, lokasi camping dari tempat parkir dekat. Bisa jalan kaki. Tapi karena kurang detail bertanya, "dekat" menjadi beda maknanya karena medannya menanjak menuju lereng Gunung Merbabu. Sepanjang rute menuju lokasi camping, kemiringannya hampir mencapai 45 derajat. Meski dekat, jadinya berat.
Pengelola menyediakan jasa ojek. Tahu begitu, kami naik ojek saja. Tapi, tanpa effort camping ini takkan berkesan.