Mohon tunggu...
Wans Sabang
Wans Sabang Mohon Tunggu... Administrasi - anak hilang

Jejak Literasi: Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Dinamika (Lampung), Radar Bekasi (Bekasi), Buletin Jejak (Majalah Sastra, Bekasi), Buletin Kanal (Majalah Sastra, Semarang) dan Linikini (Tayangan Macro Ad di Commuterline), Koran Jawa Pos dan Koran Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ah, Masa sih? #1 (Kisah Wanita yang Poliandri)

16 Maret 2011   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 12963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13002745072030342695

Sebut saja, Eca...ia adalah salah seorang teman kerjaku dulu di sebuah Production House (PH). "Aneh...?, Bukan aneh itu sih, Mas... tapi Edan!." Sahut Tio temanku, geram ketika aku ceritakan tentang kehidupan rumah tangga nya Eca. "Yang Edan itu siapa?, Eca ...?." Tanyaku pada Tio. "Bukannya malah bagus kan kalau aku ceritakan "back ground" nya Eca?." "Awalnya, aku memang bernapsu, Mas sama Eca... soalnya orangnya 'Manis Manja Grup' juga." Jelas Tio sambil bercanda. "Sekarang, aku kok malah takut ya sama tipe cewe kaya gitu?, takut... sekaligus kesal juga!." "Kenapa kesal, memangnya kamu suami nya?." Tanyaku lagi. "Suami nya aja yang goblok!, Tolol!, Blo'on!, Kok mau ya di "gitu" in sama istrinya!." Sahut Tio marah. "Hah, Dasar kamu nya yang Ego!." Sahut ku gak kalah sengitnya. "Semua laki-laki memang Ego!, Ketika mereka selingkuh atau poligami, kok merasa gak bersalah sama istrinya, tapi ... ?." "Aneh, Mas ini laki-laki bukan sih?." Tanya Tio bingung. "Yang ini beda, Mas...kasusnya, Si Eca itu kan sudah punya suami dan dua orang anak...?!." "Terus ...?." Tanyaku penasaran. "Mas ini kan laki-laki harus punya HARGA DIRI dong!." Sahut Tio marah. "Memangnya, Mas mau istri Mas sendiri, selingkuh atau punya pacar lagi sampai istri Mas hamil dan punya anak lagi dari laki-laki itu !." "Ih, amit-amit deh." Sambil aku ber-istighfar ketika mengingat apa yang terjadi pada Eca. "Sebenarnya suami nya tau gak sih?, kalau Eca hamil lagi hasil hubungan dengan laki-laki lain!." Tanya Tio penasaran. "Ya, Jelas Tau, Dong !." Jawabku spontan. "Suami nya sempat marah dan melarang Eca pacaran dengan laki-laki lain...tapi dibelakang suaminya, si Eca tetap saja menjalin hubungan dengan laki-laki itu bahkan sampai hamil!." "Hah!, Kenapa gak di cerai in aja "cewe" kaya gitu, Mas!." Sahut Tio geram lagi. "Oh, kalau itu sih bukan urusan gue, EGP!, rumah tangga mereka adalah urusan mereka sendiri!." Jawabku kalem. "Terus rumah tangga nya sekarang gimana tuh, Mas?." Tanya Tio, sekarang Tio yang penasaran. "Yang  jelas mereka gak bercerai, mereka masih hidup serumah dengan suaminya... masalah mereka rukun atau bahagia cuma mereka saja yang tau." Jelasku pada Tio. "Terus, terus .. Anak hasil hubungan gelap itu, gimana Mas?." Tanya Tio. "Baik-baik saja... anaknya itu tinggal serumah dengan Eca, suaminya dan anak-anaknya yang lain." Jawabku. "Ah, masa sih ...?." Tanya Tio heran. "Edan !, Edan!, Edan!, kok ada ya laki-laki seperti itu, Mas?." Aku diam saja gak bisa menanggapi keheranan Tio. "Jangan-jangan ...???." Tanya Tio sambil berfikir serius. "Suaminya impoten, Mas, sehingga Eca gak puas, terus cari pelarian dengan laki-laki lain?." "Kalau itu sih, gue mana tau!." Sahutku ketus. "Atau ... jangan-jangan???." Tio berfikir lebih serius lagi persis seorang psikiater. "Jangan-jangan ... si Eca nya yang hipersex, Mas... Eca gak cukup dengan satu laki-laki!." "Kok lama-lama, Otak loh sama dengan sinteron sih!." Sahutku mulai kesal. "Terus, terus ... gimana lagi, Mas?." Tanya Tio masih penasaran. "Apanya yang gimana lagi?." Tanyaku pada Tio. "Loh tuh kebanyakan nonton entertainment sih jadi hobinya ngegosip aja!." "Serius Loh, Mas!, jangan bercanda!, semua nya  yang terjadi pada si Eca itu benarkan, Mas!. " Tanya Tio ngotot. Aku senang kalau melihat Tio, temanku mulai ngotot dan penasaran. Sambil berlalu pergi meninggalkan Tio, aku cuma bilang, "Ah, Masa sih?, hehehehehe....." "Sial loh, Mas, senengnya ngeledekin orang saja!." Sambil membanting topinya, Tio pun mencaci maki aku. Bumi Serpong Damai, 16 Maret 2011 Wans Sabang NB : Perlu saya jelaskan pada pembaca Kompasiana, cerita Eca adalah kisah nyata kehidupan sebuah rumah tangga yang Poliandri. Sengaja saya plesetin ceritanya kepada Tio, teman saya, agar  Tio tidak menganggap kisah si Eca ini benar. Sehingga Tio mulutnya "gak ember" obral cerita kesana kemari demi menjaga Privacy orang. Setelah bayi nya sudah 'bisa' di tinggal oleh baby sitter, Eca pun kembali normal bekerja dan beraktifitas seperti biasanya. Hubungan Eca dengan Mr X, "pacarnya, tapi ada juga yang bilang kalau mereka sebenarnya sudah menikah secara "siri" pada waktu kehamilan Eca berumur 3 bulan" tetap masih terjalin. Di luar kantor mereka masih tetap berhubungan dan diketahui oleh suaminya. Tapi saya gak punya informasi, apakah istrinya Mr X tahu kalau suaminya telah menikahi istri orang lain?. Aneh?, Ya memang aneh?, dunia sudah tua, begitu kata orang bijak. Kelakuan si Eca tidak berbeda jauh dengan Eci, kakak nya. Bahkan Eci, kabarnya hidup serumah dengan tiga orang laki-laki sekaligus. Ah, masa sih?. Kalau gak percaya ikuti saja cerita selanjutnya di : Ah, masa sih? (#2). Wassalam ....

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun