Mohon tunggu...
Wawan Kuswanda
Wawan Kuswanda Mohon Tunggu... Guru Ekonomi, Pelatih Pembina Pramuka, NSBPB, NSBO, Trainer, MyViewBoard Ambassasor, Pengurus KPPD Kab.Ciamis, Pengurus PSLCC PGRI Kab.Ciamis, Pengurus MGMP Ekonomi SMA Kab.Ciamis, Pengurus RAPI Daerah Provinsi Jawa Barat.

Saya seorang guru yang memiliki tekad setiap hari harus membuat sebuah prestasi baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Moto: Berprestasilah sebelum prestasi itu dilarang, jangan menua tanpa prestasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nilai Ujian Kecil BUKAN berarti Guru Gagal Mengajar

21 Juni 2025   19:35 Diperbarui: 21 Juni 2025   18:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciamis, Kompasiana.com - Dalam dunia pendidikan, nilai sering dijadikan tolak ukur keberhasilan. Namun, ketika hasil ujian siswa menunjukkan nilai yang rendah, tak jarang masyarakat dengan cepat menyalahkan guru. Padahal, rendahnya nilai ujian bukan serta-merta mencerminkan kegagalan guru dalam mengajar. Ada banyak faktor yang harus dilihat secara lebih menyeluruh dan bijaksana.

1. Nilai Bukan Satu-satunya Tolak Ukur

Nilai ujian hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan proses pembelajaran. Seorang guru bisa saja telah mengajar dengan metode yang baik, materi yang lengkap, dan pendekatan yang sesuai, tetapi hasil ujian tetap rendah. Ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti kondisi mental siswa saat ujian, tingkat kesulitan soal, atau bahkan metode evaluasi yang kurang sesuai dengan gaya belajar siswa.

2. Perbedaan Gaya Belajar Siswa

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda: ada yang visual, auditori, kinestetik, dan campuran dari ketiganya. Jika ujian hanya menggunakan bentuk soal tertulis standar, maka siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik misalnya, bisa saja kesulitan mengekspresikan pemahamannya, walaupun sebenarnya ia memahami materi.

3. Kondisi Emosional dan Sosial Siswa

Nilai ujian juga sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional dan sosial siswa. Siswa yang sedang menghadapi masalah di rumah, tekanan sosial, atau kecemasan akademik bisa mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat ujian. Ini bukan kesalahan guru, melainkan bagian dari kompleksitas dunia pendidikan yang harus ditangani bersama, termasuk oleh orang tua dan lingkungan.

4. Proses Belajar Itu Dinamis

Pendidikan adalah proses jangka panjang. Guru bukan penyihir yang bisa mengubah anak menjadi jenius dalam sekejap. Terkadang dibutuhkan waktu, latihan berulang, dan pembelajaran dari kegagalan untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Nilai rendah bisa menjadi bagian dari proses itu, sebagai umpan balik untuk perbaikan bersama, bukan sebagai vonis.

5. Evaluasi Harus Menyeluruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun