Mohon tunggu...
Wang Yaxuan Andhika William
Wang Yaxuan Andhika William Mohon Tunggu... murid

film dan vidio

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dari Menteng, Untuk Dunia - CC CUP XL

5 Oktober 2025   23:01 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:01 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu masa dalam setahun di mana lapangan Canisius berubah jadi lautan semangat. Bukan cuma karena panas matahari Jakarta, tapi karena teriakan, tawa, dan energi ribuan anak muda yang datang buat satu hal: Canisius College Cup XL 2025.
Dari tribun, dari panggung, sampai area bazar, semuanya hidup. Tapi di balik kemeriahan itu, aku belajar satu hal penting: CC Cup bukan cuma soal lomba. Ini tentang karakter. Tentang bagaimana kita, anak muda, bisa belajar untuk terus berjuang, bekerja sama, dan berani melampaui batas diri.

"CC Cup bukan cuma soal lomba. Ini tentang karakter."

Kompetisi? Kebersamaan-lah

Tahun ini, CC Cup sudah masuk yang ke-40 (XL). Empat puluh kali acara ini jadi tempat kumpulnya energi anak muda dari berbagai sekolah. Tetapi setiap kali, rasanya selalu berbeda. CC Cup XL 2025 mempunyai suasana yang lebih hidup dan lebih berkesan. Mungkin karena tahun ini semuanya serba maksimal: lomba futsal, basket, e-sport, dance, dan tentu saja yang paling ditunggu, band competition dan closing juga.

Aku datang waktu malam penutupan. Dari jauh sudah kelihatan lampu-lampu panggung yang terang banget, seakan memanggil semua orang buat gabung. Begitu band terakhir naik panggung, penonton langsung meledak. Semua bernyanyi bersama, melompat ria, dan untuk sesaat aku merasa dunia berhenti hanya untuk momen itu. Rasanya bahagia, tetapi juga haru.
Di situlah aku sadar, CC Cup bukan hanya acara Canisius, tetapi acara kita semua. Tempat anak muda bisa menunjukkan siapa dirinya dan apa yang bisa dia berikan untuk orang lain.

Tapi yang paling keren justru bukan penampilannya, melainkan orang-orang di balik layar. Teman-teman panitia yang tiap hari nongkrong di sekolah sampai malam, mengurusi lomba, menyiapkan perlengkapan, koordinasi dengan peserta, sponsor, dan juri. Mereka kerja keras tanpa pamrih, cuma ingin membuat semua orang senang. Aku sempat ngobrol dengan salah satu panitia yang bilang,

Kalimat itu nancep banget di kepala. Karena di situ aku lihat semangat magis, semangat buat terus jadi lebih baik, buat orang lain, bukan cuma diri sendiri. Nilai itu yang selalu diajarin di Canisius: commitment, competence, conscience, compassion, dan leadership. Dan semuanya nyata banget di CC Cup.

Sumber: Panitia fotografi CC CUP XL
Sumber: Panitia fotografi CC CUP XL

Dari Menteng ke Dunia

Tahun ini juga terdapat tema besar "Dari Menteng ke Dunia." Awalnya aku kira itu hanyalah sebatas slogan keren. Tapi makin lama aku mengerti maksudnya. Dari sekolah kecil di Menteng, semangat anak muda ini bisa nyebar ke mana-mana. Banyak sekolah lain ikut, banyak teman baru ketemu, dan yang lebih penting, kita semua belajar untuk kerja sama, saling menghargai, dan jadi pribadi yang lebih tangguh.
CC Cup mengajarkan kita kalau karakter tidak terbentuk dari omongan, tapi dari pengalaman. Dari hal-hal kecil seperti datang tepat waktu, bantu teman yang kesusahan, sampai berani tanggung jawab kalau ada kesalahan.

"CC Cup juga menjadi tempat belajar yang tidak ada di kelas."

Yang paling aku suka dari CC Cup adalah bagaimana musik dan olahraga bisa jadi alat buat menyatukan banyak orang. Tidak peduli dari sekolah mana, semua bisa saling mendukung. Ada semangat kompetitif, tapi juga ada rasa hormat dan solidaritas. Di situlah aku lihat apa artinya men for others, bukan tentang menang atau kalah, tapi tentang apa yang kita bagi untuk orang lain.

CC Cup juga jadi tempat belajar yang tidak ada di kelas. Di sini kita belajar tentang kepemimpinan, kerja sama, pengorbanan, bahkan pengendalian emosi. Buat yang tampil, ini latihan mental. Buat panitia, ini latihan tanggung jawab. Buat penonton seperti aku, ini latihan menghargai dan menikmati proses.

Setelah malam penutupan selesai, aku lihat beberapa panitia masih sibuk beresin alat, mengecek properti, bahkan mengangkut kabel. Padahal acara sudah kelar. Tapi di situ aku lihat sesuatu yang lebih berharga dari sekadar sukses acara, aku lihat hati yang bekerja. Mereka tidak mencari pujian, cuma ingin membuat sesuatu yang bermakna. Itu yang bikin CC Cup berbeda dari event lain.

Sumber: Panitia fotografi CC CUP XL
Sumber: Panitia fotografi CC CUP XL

CC Cup XL 2025 sudah selesai, tapi semangatnya tidak berhenti. Justru dari sini, aku merasa api itu baru mulai menyala lagi. Acara ini jadi pengingat bahwa anak muda Indonesia punya potensi luar biasa kalau dikasih ruang untuk berkarya dan berproses.
Dari Menteng, semangat itu menjalar ke banyak sekolah lain. Dan siapa tahu, dari sana juga bisa menjalar ke dunia.

Bagi aku pribadi, CC Cup bukan cuma festival. Ini cermin. Tempat aku bisa lihat siapa diriku sekarang, dan siapa aku mau jadi nanti. CC Cup ngajarin aku tentang arti kebersamaan, kerja keras, dan menjadi pribadi yang magis, berani melampaui batas demi sesuatu yang lebih besar.

Karakter anak muda bukan dibentuk dari kemenangan, tapi dari perjalanan menuju kemenangan itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun