Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kisah Olimpiade di Bawah Kekuasaan Rezim Hitler

29 Juli 2021   07:19 Diperbarui: 30 Juli 2021   03:01 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Polandia ketika itu yang dibunuh bukan orang Yahudi saja. Tetapi juga puluhan ribu orang Polandia, karena mereka ini bukan tergolong ras Arya. Holocaust ini kemudian berlanjut di Jerman dan sejumlah negara lain di Eropa, hingga berakhirnya Perang Dunia II (1945). Sekitar 6 juta orang Yahudi tewas, tetapi korban genosida Hitler bukan orang Yahudi saja.

Selanjutnya, sejarah mencatat korban holocaust Nazi juga termasuk kelompok seperti penyandang cacat, homoseksual, komunis, orang-orang yang tak tergolong ras Arya seperti orang Slavia, orang Rusia, orang Gypsi, juga para penentang politik Hitler.  

Menurut politik rasisme Hitler, orang non-Arya harus dimusnahkan karena dikhawatirkan bisa "mengotori" kemurnian darah ras-Arya (melalui perkawinan campuran).

Kembali ke suasana Berlin 1936, ini adalah Olimpiade pertama yang disiarkan oleh televisi. Di televisi diperlihatkan betapa megahnya stadion di Berlin yang berkapasitas lebih dari 100.000 penonton. Juga ada kolam renang dengan ruang untuk 20.000 penonton.

Sementara itu, Hitler boleh berbangga. Ia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa ras Arya di Olimpiade itu adalah ras terbaik. Jerman dengan tim atlet terbanyak dalam Olimpiade ini, tercatat sebagai negara peraih medali terbanyak di Olimpiade Berlin.

Sayangnya, prestasi Jerman itu disertai rumor bahwa para atletnya diberikan doping sebelum bertanding.

Mitos Hitler tentang Ras Arya Dihancurkan Atlet Kulit Hitam

Hitler menghadiri hari pertama diselenggarakannya Olimpiade. Meskipun menghadiri event sport, tapi Hitler sendiri menunjukkan sikap tidak sportif. Hitler hanya menyalami pemenang Jerman.

Foto: Hitler menyalami atlet Jerman di Olimpiade Berlin. (Sumber: digital.kenyon.edu)
Foto: Hitler menyalami atlet Jerman di Olimpiade Berlin. (Sumber: digital.kenyon.edu)

IOC memperingatkan Hitler atas sikapnya yang tidak sportif itu. IOC memberi pilihan pada Hitler. Ia harus menyalami semua pemenang atau sama sekali tidak menyalami seorang pemenang pun. Hitler memilih yang terakhir.

Tampaknya Hitler tidak mau menerima kenyataan bahwa atlet yang dianggapnya non-Arya, ternyata bisa mengungguli atlet Jerman yang disebutnya sebagai ras Arya yang unggul.

Hitler enggan menyalami Jesse Owens, atlet kulit hitam dari Amerika. Padahal sebagai tuan rumah, selayaknya Hitler memberi ucapan selamat kepada Owens sebagai peraih medali emas terbanyak di Olimpiade Berlin. Owens juga tercatat sebagai pemecah rekor Olimpiade.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun