Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bajak Laut Pendiri Benteng di Banda Neira

27 November 2020   13:36 Diperbarui: 28 November 2020   12:28 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Fort Belgica, benteng di Banda Neira, Kepulauan Banda. Sumber: Wikipedia

Harta karun itu sangat dibutuhkan Spanyol untuk membiayai perang. Tapi, seketika harta itu lenyap dirampas pasukan Piet Hein. Harta rampasan yang lalu diserahkan oleh Piet Hein kepada negara, senilai 11 juta gulden.

"Sekarang setara dengan setengah milyard euro," kata penulis biografi Piet Hein (2019), Simon Rozendaal.

Dengan barang rampasan itu, pembebasan wilayah 's-Hertogenbosch di Belanda bisa terjadi. Harta rampasan dari Piet Hein itu sangat menentukan perkembangan Belanda kemudian. Belanda bisa kembali tegak akibat kesulitan ekonomi pada masa perang.

dokpri
dokpri
Ketika saya menyusuri Delfshaven, tempat kelahiran Piet Hein, wilayah ini tampak dikelilingi sungai. Kapal-kapal terlihat di sepanjang sungai. Di taman kota, tampak berdiri tegak patung Piet Hein, pahlawan pujaan rakyat Belanda.

Patung Piet Hein ini tidak terlalu jauh dari pelabuhan terbesar di Eropa, Pelabuhan Rotterdam. Di pelabuhan di kota Rotterdam ini, masih terlihat jejak saat Belanda masih bercokol di Nusantara. Tampak ada gudang-gudang penyimpanan di pelabuhan yang namanya masih menggunakan nama-nama tempo dulu dari pulau-pulau di Indonesia. Misalnya ada gudang Borneo (Kalimantan), gudang bongkar muat barang-barang dari Kalimatan. Ada gudang Celebes (Sulawesi), gudang Java dan gudang Sumatera.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Gudang-gudang ini sudah berubah menjadi hotel, dengan tetap mempertahankan disain aslinya. Melihat gudang-gudang tua itu, seakan melihat kilas balik eksploitasi yang dilakukan oleh si penjajah terhadap wilayah yang dijajah. Eksploitasi itu berlangsung selama 350 tahun.

Bagaimana mungkin sebuah negara kecil, bisa memiliki supremasi begitu besar di lautan, mengangkut harta dari wilayah luas di Nusantara selama ratusan tahun? Kejayaan Belanda berabad-abad lalu antara lain karena sumber daya manusianya, yaitu pelaut-pelaut tangguh yang menguasai teknologi pada masanya. Piet Hein adalah salah satu di antara pelaut-pelaut ulung itu.

Sebelum dikenal sebagai hero dalam aksinya merampas harta karun Spanyol, bertahun-tahun sebelumnya Piet Hein mengawali karirnya sebagai pegawai VOC. Pada usia 30 tahun, tahun 1607, Piet Hein yang masih bekerja untuk VOC, berlayar ke Kepulauan Banda di Maluku.

Pada tahun 1611 Piet Hein mendirikan Fort Belgica di Banda Neira. Tadinya lokasi benteng ini adalah lokasi benteng Portugis. Tapi kemudian di lokasi benteng Portugis tersebut, Belanda membangun kembali benteng yang sekarang dikenal dengan nama Fort Belgica.

Benteng ini masih berdiri hingga kini di Banda Neira. Pernah direstorasi pada tahun 1991 atas perintah Menteri Benny Moerdani, mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Foto: Fort Belgica di Banda Neira, Provinsi Maluku - Sumber: sworld.co.uk
Foto: Fort Belgica di Banda Neira, Provinsi Maluku - Sumber: sworld.co.uk
Fort Belgica, benteng VOC di Banda Neira ini didirikan oleh Piet Hein atas perintah Pieter Both, penguasa VOC pertama di Hindia Belanda. Berawal dari VOC, karir Piet Hein berlanjut menjadi kapten kapal. Akhirnya Piet Hein keluar dari VOC dan bekerja di WIC (Perusahaan Hindia Barat Belanda).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun