Mohon tunggu...
Wakuliner
Wakuliner Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Marketplace Kuliner Pertama di Indonesia, untuk One-Stop Solusi Kuliner Anda. IG : @wakuliner FB : @wakuliner Download di Play Store & App Store : http://qrs.ly/ac68cjd Hunting Kuliner disini https://www.wakuliner.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Yuk! Cari Tahu Sejarah Brem, Camilan Khas Jateng & Jatim

12 November 2018   14:46 Diperbarui: 12 November 2018   15:18 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam. Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut akan langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa 'semriwing' di lidah. Nah, buat Wakulovers yang mau tahu lebih lengkap tentang sejarah makanan Brem ini, silahkan cek di bawah ini ya.

Pusat penghasil Brem ini pertama kali terletak di sebuah kecamatan Caruban, Kabupaten Madiun, dan berasal dari dua desa penghasil : Bancong dan Kaliabu, dan sudah dikerjakan dari generasi ke generasi. Brem dikemas berbentuk lempengan balok berwarna putih kekuningan, dan memiliki rasa asam manis. Ada juga Brem yang berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Brem disini berbentuk lempeng pipih bundar, berwarna putih, cenderung manis, dan proses pengeringannya melalui dijemur langsung di bawah panas terik matahari selama 3 hari.

Namun ada juga Brem yang berupa cairan, berasal dari pulau Bali dan Nusa Tenggara. Brem asal Bali berwarna putih seperti susu, sedangkan yang berasal dari Nusa Tenggara berwarna merah. Biasanya brem cair ini berkadar alkohol tinggi, digunakan untuk mabuk. Kata Brem merupakan pemikiran filsafat masyarakat Bali pada zaman dahulu, dikaitkan dengan perjalanan sejarah agama Hindu di Bali. Brem merupakan cairan yang dipakai sebagai pengganti darah dalam upacara Tabuhrah, bertujuan untuk melestarikan manusia dengan alam lingkungannya.

Tapi buat Wakulover yang muslim tenang saja ya, karena Brem padat yang berasal dari Madiun dan Wonogiri ini termasuk halal. Dosen Teknologi dan Pangan IPB, Anton Apriyantono menyatakan apabila diqiyaskan, pembuatan brem padat ini layaknya pembuatan cuka. Cuka sendiri berasal dari bahan yang kaya gula dimana perubahan utama yang terjadi mula-mula gula diubah menjadi alkohol (etanol) lalu menjadi asetat secara terus menerus. Dan pada brem, perasan air tape juga mengalami fermentasi yang terjadi secara terus menerus, jadi aman dikonsumsi oleh umat Islam.

Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari Brem padat. Brem dapat menaikkan kadar hormon yang diyakini dapat membantu arteri darah berlebihan dan dapat mengurangi risiko serangan jantung. Brem juga dapat meningkatkan DHEAS (dehydro-epiandrosterone) yang mempunyai manfaat memperlancar peredaran darah dalam tubuh dan mengurangi kadar kolesterol buruk. Selain itu Brem ternyata juga bermanfaat buat Wakulovers yang ingin melakukan perawatan wajah, membuat kulit muka terasa halus dan menghilangkan jerawat.

Brem kini dikemas dalam bentuk kecil kecil seukuran permen, sehingga mudah untuk dikantongi. Brem kini juga dibuat dengan berbagai varian rasa seperti rasa buah, rasa coklat dan lain-lain, sesuai dengan selera. Nah, buat Wakulovers yang ingin mencicipi camilan khas Jateng & Jatim ini, kamu bisa langsung memesannya lewat Wakuliner di fitur Kuliner Nusantara.

Wakuliner, Solusi Kuliner!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun