Mohon tunggu...
L. Wahyu Putra Utama
L. Wahyu Putra Utama Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi

Literasi dan Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Alasan Saya Memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

10 Februari 2019   10:41 Diperbarui: 10 Februari 2019   20:58 7956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berfoto bersama seusai mendaftarkan dirinya di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Pasangan Prabowo-Sandi yang secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024.(Dok. MAULANA MAHARDHIKA)

Tulisan ini saya awali pada konsepsi bahwa prinsip demokrasi adalah menjamin kebebasan ekspresional bagi setiap warga negara artinya kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi. 

Anda dan siapapun itu berhak menyuarakan aspirasi, tentu kebebasan bukan berarti sebebas-bebasnya, musti kerangka kebebasan (berpendapat) itu untuk kemaslahatan bersama, yaitu untuk kemajuan bangsa.

Bicara tentang kemajuan bangsa, barang tentu membutuhkan kerangka wawasan yang luas. Tetapi, dari itu semua, saya yakin kita semua sepakat satu hal yaitu bahwa negara besar membutuhkan pemimpin yang berintegritas dan berwawasan global, memiliki spirit nasionalisme tinggi bahkan memperjuangkan nilai paling tinggi dari nasionalisme itu sendiri, yaitu merdeka seutuhnya, tegak berdiri tanpa intervensi. 

Anda bisa bayangkan, apabila pemimpin kita lemah, tak memiliki wawasan bangsa atau bahkan tidak memiliki integritas, dibawa ke mana negara ini? pemimpin itu ibarat nahkoda yang akan membawa kru dan penumpang berlayar mengarungi luasnya samudra dan kerasnya ombak, ia (nahkoda) harus mampu melewati badai, menyelamatkan isi kapal dan berlabuh dengan selamat.

Anda bisa bayangkan bila si nahkoda kapal membawa seisi kapal dalam pusaran badai, tinggi gelombang dan terkepung dalam ketidakpastian. Tentu nahkoda adalah harapan terakhir seisi penumpang untuk menyelamatkan anda dari rintangan itu. 

Tapi, bagaimana anda akan memiliki harapan untuk selamat atau menepi dari terjangan ombak sementara nahkoda tidak mengerti kompas dan keberanian.

Ilustrasi ini mungkin adalah gambaran bangsa Indonesia dalam benak saya hari ini. Semakin hari, kapal itu dihempas oleh cengkraman kekuatan asing dan lebih buruk lagi ada kru kapal yang berniat buruk untuk merusak kapal itu agar tenggelam. 

Ujan yang sangat besar untuk negara besar. Saya tidak memungkiri, intervensi asing karena dalam konteks negara-bangsa (nation-state) antara satu negara dengan negara lain saling berhubungan. 

Prabowo-Sandi (Sumber : galamedianews.com)
Prabowo-Sandi (Sumber : galamedianews.com)
Saya maksudkan dengan intervensi asing adalan penguasaan berlebihan atas kekayaan negara sehingga rakyat menjadi pembantu di tanah sendiri.

Kita bisa merasakan keadaan itu saat ini dalam taraf global kita tidak lagi dipandang sebagai sebuah negara besar, tak lagi memiliki legitimasi politik dalam percaturan politik global. Tak ubahnya, kita (Indonesia) hanya sebagai penonton di balik layar melihat aktor berlaga di panggung utama, kita tidak lagi berada pada pentas tetapi berada di pojok pertunjukan. 

Belum lagi, masalah politik sosial yang menjangkit masyarakat yang kian hari makin parah. Korupsi dan ketimpangan hukum makin marak terjadi, hukum justru makin meruncing bagi pihak yang dianggap oposisi itu. 

Nahkoda itu akhirnya telah kehilangan identitas, tak mampu merangkul semua pihak untuk mengarungi samudra dan Jangan sampai nahkoda itu bersama perompak hancur sudah semuanya.

Inilah yang menjadi landasan saya untuk memilih sosok pemimpin yang memiliki integritas; karena integritas dan nasionalisme adalah perangkat utama baiknya perjalanan bangsa ini. 

Dalam konsep saya, integritas mewakili 4 elemen penting yang merupakan ciri utama dari sebuah pemimpin yaitu siddiq (benar), amanah, tabligh dan fatanah (cerdas) dan nasionalisme mewakili aspirasi karakter perjuangan bangsa; cinta tanah air dan berkomitmen untuk memerdekakan bangsa; mandiri secara ekonomi dan hadir sebagai kekuatan baru dan dipandang dunia.

Kita tidak butuh sosok pemimpin yang dibesarkan oleh media, menjadikan produk bangsa hanya sebagai produk dagangan politik, yang kita harapkan adalah menjadikan produk dalam negeri sebagai produk unggulan bangsa. 

Bukan saja sebatas kata-kata, atau janji-janji. Yang harus kita lakukan hari ini adalah memperbaiki apa yang kurang, menatap masa depan dan mengharapkan agar nahkoda kapal membawa penumpang dan kru kapal menemukan secercah sinar mentari, menepi dan berlayar di daratan hijau yang disebut Atlantis.

Melihat dan memperhatikan situasi sosial dan politik selama 4 tahun terakhir, momentum perhelatan pesta demokrasi terbesar yang akan dilaksankan dalam waktu dekat ini adalah pesta rakyat yang menghimpun harapan bagi lahirnya nahkoda baru yang berintegritas untuk menahkodai bangsa ini. 

Saya melihat bahwa nahkoda yang memiliki kemampuan membawa kapal ke dataran hijau Atlantis, pemimpin yang memiliki integritas dan nasionalisme ini terlihat pada sosok Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. 

Kita sepakat, yang menjadi calon pemimpin adalah putra terbaik bangsa, tapi di antara pilihan tersebut kita harus memilih yang terbaik. Alasan memilih Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno karena beberapa hal:

1. Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pemimpin Berintegritas
Saya mulai dari Prabowo Subianto, ia terlahir dari pemimpin besar, secara geneologis memiliki rekam jejak pasti dalam bidang sosial dan ekonomi, Meski, sebagian kalangan menolak keras konsep genetik karena rasisme, boleh saja tapi penting juga dipahami bahwa genetik berperan secara langsung, coba sebut pemimpin besar, pasti lahir dari tokoh besar juga. 

Garis keturunan Prabowo Subianto adalah orang-orang hebat, kontribusi mereka terhadap bangsa dan negara akan selamanya tertulis dalam sejarah perjuangan bangsa. Marwah perjuangan itu mengalir dalam semangat Prabowo. 

Prabowo adalah pemimpin yang ikhlas murni seorang yang memikirkan bangsa Indonesia jauh ke depan. Masih terngiang dalam ingatan, perkataan Gusdur yang mengatakan bahwa "Prabowo itu adalah orang yang ikhlas". 

Ungkapan dari tokoh besar yang menggambarkan hati besar Prabowo untuk terus membangun bangsa. Kecintaan terhadap tanah air tertanam kuat dalam tingkah laku dan cara pandangnya terhadap Indonesia.

2. Prabowo Subianto mewakili Keindonesiaan dan Pemersatu Bangsa
Jika dipahami bahwa Indonesia adalah negara multikultural dan multietnis karena keragama suku dan agama, maka sosok Prabowo Subianto mewakili gambaran mikro ke-Indonesiaan. Lahir dalam lingkungan multietnis.

Tumbuh dan berkembang dalam lingkungan-mikro yang beragam. Lingkungan keluarga ini telah membentuk karakter yang mampu mengayomi tipe masyarakat Indonesia. Prabowo Subianto adalah pemimpin yang dapat merangkul dan mempersatukan semua golongan, semua etnik dan agama.

3. Prabowo Subianto-Salahuddin Uno adalah Pasangan Ideal
Saya melihat karakter kuat Prabowo Subianto dan pemahaman global akan membawa Indonesia menjadi negara maritim yang kuat. Pemahamannya terhadap situasi politik global merupakan modal utama untuk membangun hubungan bilateral dan multilateral dan akan berdampak positif bagi politik luar negeri dan kondisi sosial-politik regional. 

Jika Prabowo Subianto mewakili kekuatan negara, maka Salahuddin Uno mewakili kekuatan ekonomi. Pemimpin muda yang mewakili semangat generasi milenial, mandiri dan memahami sektor ekonomi. Modal utama sebuah negara adalah kekuatan politik dan ekonomi. Dua unsur ini tercermin dalam dua calon pemimpin ini.

4. Prabowo Subianto-Salahuddin Uno Memahami Kondisi Bangsa
Seperti yang saya ungkapkan di awal, nahkoda kapal yang mampu melewati badai dan ombak adalah sosok nahkoda cerdas dan berwawasan memahami segala kondisi dan mampu memecahkan masalah. Dalam memori nahkoda itu tergambar seperangkat pengetahuan, konsepsi untuk menyelamatkan kapal atau menyelamatkan negara. 

Dalam hati nurani rakyat ini, menyepakati satu hal bahwa pemimpin cerdas dan bijaksana adalah pemimpin yang memahami betul urusan negara. sumber literatur dan bahan bacaan tentang negara dan dunia menjadi corak pikiran. 

Bukankah suatu yang menggelitik jika, bahan bacaan sekelas presiden itu adalah novel? Anda mungkin akan tertawa. Bayangkan bila seorang pemimpin berbicara tentang kerangka besar sebuah negara? sungguh luar biasa dan iniah pemimpin yang kita butuhkan karena kita pahami bersama Indonesia membutuhkan nahkoda dan kru kapal yang mengerti segala kondisi.

5. Prabowo Subianto-Slahuddin Uno pemimpin yang Tegas
Kata "tegas" jangan salah dipahami. Persepsi media hari ini telah menggiring opini bahwa tegas dalam konteks Prabowo adalah otoriter. Saya tegaskan bahwa pemahaman ini salah besar. Opini semacam ini adalah pembodohan publik. Tegas dalam konteks ini adalah menegakkan hukum seadil-adilnya sesuai dengan amanat konstitusi. 

Tegas melahirkan kemandirian dan komitmen untuk memajukan dan menciptakan keadilan. Penegakan hukum dilaksanakan dengan cepat dan tepat dengan asas keadilan, saya tidak ingin lihat lagi TKI yang dipancung, Kasus Novel Baswedan, Petani yang dirampas haknya oleh korporat-korporat. 

Sikap tegas adalah menghukumi bagi terbukti bersalah dan tentu tugas terpenting dari pemimpin adalah tegas membela kepentingan rakyat tanpa intervensi pemilik modal. Dengan sikap tegas inilah pemerataan, kesejahteraan dan keadilan akan terwujud.

Pilihan ini adalah datang dari pikiran mendalam dan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, ia membutuhkan nahkoda kapal yang kuat; berintegritas dan memiliki jiwa nasionalis, nahkoda yang memiliki wawasan dunia, memiliki karakter bangsa, tegas membela yang lemah dan berkomitmen untuk menjadikan bangsa ini menjadi negara kuat dan sejahtera dalam semua hal. Nahkoda itu pada akhirnya akan membawa kita pada cita-cita kita selama ini.

Terakhir, bahwa elemen dasar demokrasi adalah kebebasan ekspresional. Kita boleh memilih siapapun. Calon pemimpin saat ini adalah putra-putra terbaik bangsa. Dan putra terbaik bangsa menurut saya hari ini adalah Prabowo Subianto-Salahuddin Uno. 

Jangan hanya berbeda pilihan kita bertengkar satu sama lain, hargai pilihan masing-masing karena demokrasi kita adalah demokrasi terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun