Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tumpuk di Tengah

11 November 2022   04:38 Diperbarui: 11 November 2022   08:08 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia itu penuh dengan peradaban dan kebudayaan. Sejak dahulu, para tetua selalu mewariskan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan yang melekat, secara turun-temurun, hingga sampai kepada kita sekarang ini. Nilai-nilai itu direfleksikan dalam kegiatan sehari-hari, baik itu lingkup komunal maupun individual. 

Perilaku yang terus-menerus dilakukan sejatinya akan menjadi sebuah budaya baru. Budaya diciptakan oleh manusia melalui proses yang panjang, berulang dan berpijak pada nilai serta norma. 

Sama seperti halnya urusan makan-makan, dimana budayanya sangat kental sekali di masyarakat. Ada makan besaprah yang akrab dikalangan masyarakat Melayu, khususnya daerah Sambas dan sekitarnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh etnis lain, dengan diksi yang berbeda. 

Tetapi bukan itu yang menjadi sorotan. Ada hal yang menarik perhatian dalam budaya makan, yakni menata tempat makan setelah selesai makan. Terutama dilakukan pada restoran atau rumah makan tertentu. 

Misalnya, seorang pengunjung makan di restoran, bersama sanak keluarga. Semua kebutuhan makan tersebut sudah pasti dilayani oleh pelayan restoran. Mulai dari menyediakan makan, hingga mengemas peralatan sehabis makan. Itu lumrah terjadi. 

Namun, ada satu tabiat yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan antar sesama. Diantaranya adalah menumpuk piring dan peralatan makan di tengah meja, serta dijadikan satu kesatuan yang akan memudahkan pelayan membersihkan meja makan. 

Hal ini terjadi dibeberapa tempat yang kami temui. Setelah selesai makan,  bukannya menikmati suasana restoran atau langsung pulang ke rumah, tetapi para pengunjung membereskan sendiri tempat makannya.

Menurut salah seorang karyawan restoran, perbuatan tersebut sangat membantu pekerjaan mereka. Setidaknya, dengan melakukan kegiatan tumpuk ditengah, pengunjung membantu efisiensi pekerjaan pelayan restoran. 

Sederhana, tetapi hal itu membuar orang lain bahagia. Simpel, tetapi hal itu yang akan mendatangkan kebahagian bertubi-tubi. 

Sehingga, melakukan kebaikan yang kecil itu sangat berarti dan besar sekali dampaknya. Apalagi melakukan kebaikan besar dan konsisten didalamnya, tentu saja mengalir balasan yang setimpal dalam hidup kita. 

Mulai sekarang, mari lakukan kebaikan kecil ini. Menumpuk piring selepas makan dan simpan ditengah meja. Dengan begitu, nilai kebaikan akan terus tumbuh bak jamur dimusim hujan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun