Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Bicara Kalau Tak Punya Data - Bagian 1

12 Februari 2022   12:27 Diperbarui: 12 Februari 2022   12:33 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jumat kemarin, Al baru saja menyelesaikan sidang proposal tesis dihadapan para penguji. Raut menyeramkan keluar dari wajahnya. Duduknya berwibawa, membawa sebuah pena dan satu buah proposal yang sudah dicoret-coret. Sidang kali ini merupakan langkah awal meraih gelar magister pendidikan. Bersyukur bisa lebih dulu dari teman seangkatan yang lain.

Sidang berlangsung sengit, Al memaparkan argumen yang dianggap paling menarik, relevan dan memiliki koherensi dengan penelitian sebelumnya. Satu-dua buah kalimat terucap dengan lantang. Hati terus berdoa, sembari menatap wajah dosen satu persatu.

"Santai saja, ya" dosen wanita berkata.

Kandidat profesor tersebut sedikit memecah suasana hening yang sedari tadi tercipta. 

Hujan telah reda, gema suara dosen mulai menyambar seluruh ruangan yang hanya dihadiri tiga mahasiswa lainnya.

"Judul kamu tidak nyambung. Teorinya sangat sedikit. Bagaimana mau menganalisis data kalau teorinya minim?"

Al hanya mengangguk-angguk saja. Tahu betul dia gelagat dosen itu. Sejak duduk dibangku sarjana, Al sudah banyak mempelajari kemauan dosen. Ketika berada di kursi panas, berbicara seperlunya saja. Jika banyak argumen yang disampaikan, nantinya malah akan menjadi bumerang.

"Kamu mengerti tidak? Jangan hanya angguk-angguk saja!" sahut dosen pria yang sedari tadi menggeser-geser layar ponselnya. Ternyata dia mencari pembanding judul tesis milik Al.

"Coba kamu jelaskan apa bedanya metode yang kamu gunakan di proposal ini dengan metode karya Ahmad Fathoni!"

Dosen tersebut menyebut pengarang Metode Maisura, sebuah metode belajar Alquran dengan mudah. 

Matilah! Al tak pernah mencari tahu sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun