Mohon tunggu...
Wahyu Fajar Romadhon
Wahyu Fajar Romadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa

Merupakan seorang mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Islam Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa KSM-N Membuat Tempat Sampah Organik-Anorganik, Membangun Kesadaran Masyarakat Desa Kampung Gelgel Memilah Sampah

1 Oktober 2025   10:33 Diperbarui: 1 Oktober 2025   08:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klungkung, Bali – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Malang (UNISMA) yang tergabung dalam Kelompok 32 KSM Nusantara berinisiatif membuat tempat sampah organik dan non-organik untuk diserahkan kepada Kantor Desa Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Program kerja (proker) ini berlangsung pada 10–13 September 2025 dan diserahkan tepat pada hari terakhir kegiatan KSM, yakni 19 September 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) yang dilaksanakan sejak 4 Agustus hingga 19 September 2025. Mahasiswa yang terlibat berasal dari jurusan Hukum dan Biologi UNISMA, bekerja sama dalam merancang serta membuat fasilitas pengelolaan sampah sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat desa.

Tujuan utama program ini adalah mendorong warga sekitar agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dengan memilah antara sampah organik dan non-organik sejak dari sumbernya. Harapannya, dengan adanya pemisahan ini, sampah akan lebih mudah diolah ketika sampai di tempat pembuangan akhir.

Proses Pembuatan Tempat Sampah (Sumber: Pribadi)
Proses Pembuatan Tempat Sampah (Sumber: Pribadi)

Perbekel Desa Kampung Gelgel menyambut baik langkah mahasiswa KSM UNISMA. Menurutnya, program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan desa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.

“Tempat sampah ini bukan hanya benda fisik, tetapi juga simbol kepedulian anak muda terhadap kebersihan desa kami. Kami berharap masyarakat bisa terus melanjutkan kebiasaan memilah sampah,” ujarnya.

Selain berdampak langsung pada kebersihan lingkungan, program ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya menerapkan pengetahuan dari bangku kuliah, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, memahami tantangan di lapangan, dan menghadirkan solusi nyata.

Melalui proker sederhana namun penuh makna ini, mahasiswa UNISMA membuktikan bahwa pengabdian dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk kepedulian terhadap persoalan sehari-hari seperti sampah. Semangat mengabdi dan kolaborasi lintas jurusan inilah yang diharapkan dapat terus menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun