Logistik adalah nadi yang mengalirkan barang dan jasa dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Di era globalisasi dan digitalisasi, kinerja logistik tidak lagi hanya urusan perusahaan, melainkan penentu daya saing suatu bangsa. Efisiensi logistik mampu menurunkan biaya ekonomi, mempercepat arus perdagangan, sekaligus membuka peluang investasi yang lebih luas. Sebaliknya, kinerja logistik yang buruk dapat menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi.
1. Efisiensi Logistik dan Biaya Ekonomi
Salah satu indikator penting adalah logistics performance index (LPI) yang diterbitkan Bank Dunia. Negara dengan LPI tinggi cenderung memiliki biaya logistik rendah, rata-rata sekitar 8--10% dari PDB. Sebaliknya, negara berkembang seperti Indonesia masih menghadapi biaya logistik mencapai 20--24% dari PDB. Tingginya biaya ini berdampak langsung pada harga barang yang lebih mahal, inflasi yang tidak terkendali, dan daya saing produk yang menurun di pasar internasional.
2. Pengaruh pada Investasi dan Daya Saing
Investor global menjadikan kualitas infrastruktur dan efisiensi logistik sebagai pertimbangan utama sebelum menanamkan modal. Negara dengan sistem logistik modern---mulai dari pelabuhan, jalan tol, bandara, hingga sistem digital supply chain---lebih menarik bagi perusahaan multinasional. Dengan demikian, logistik bukan sekadar urusan transportasi, tetapi juga instrumen strategis untuk memperkuat iklim investasi dan memperluas ekspor.
3. Logistik sebagai Penggerak Sektor Riil
Sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, industri manufaktur, dan e-commerce sangat bergantung pada distribusi logistik. Jika distribusi lancar, hasil panen tidak terbuang, produk manufaktur cepat masuk pasar, dan pelaku UMKM bisa menjangkau konsumen lintas daerah. Dengan kata lain, logistik yang efisien menciptakan nilai tambah ekonomi, memperluas kesempatan kerja, serta mendorong pertumbuhan inklusif.
4. Transformasi Digital dan Masa Depan Logistik
Perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence, hingga konsep Physical Internet membuat logistik semakin berperan sebagai penggerak utama ekonomi modern. Digitalisasi memungkinkan integrasi antar moda transportasi, transparansi biaya, serta ketepatan waktu distribusi. Negara yang mampu mengadopsi inovasi ini lebih siap menghadapi tantangan perdagangan global dan disrupsi rantai pasok.
Penutup
Kinerja logistik bukan sekadar soal mengirim barang lebih cepat, melainkan fondasi bagi ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan perbaikan infrastruktur, digitalisasi sistem, dan kebijakan logistik yang terintegrasi, Indonesia berpeluang besar menurunkan biaya logistik, meningkatkan daya saing, serta memperkokoh posisi dalam rantai pasok global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI