Mohon tunggu...
Wahyu PurnomoAji
Wahyu PurnomoAji Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pemerhati masalah Sosial dan Lingkungan Hidup

Komunitas Guru Kebinekaan YCG Jakarta, Pendidik di SMK Fransiskus 1 YSF Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tetap Enjoy Meskipun Berpuasa Ramadhan di Tempat Kerja Saudara Non Muslim

21 April 2021   14:50 Diperbarui: 27 Juni 2021   18:28 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu kehadirannya oleh seluruh umat Muslim di mana saja berada, mereka akan menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Ibadah puasa menjadi sarana umat Islam untuk menyempurnakan ketakwaannya secara fisik menahan rasa lapar sebelum matahari muncul di ufuk timur hingga terbenan di ufuk barat, dan melatih manusia secara mental untuk menekan berbagai hawa nafsu serta dapat meningkatkan kualitas manusia baik dalam hubungan kepada Tuhan maupun kepada sesama.

Dalam menjalankan puasa umat muslim mengajak sesama umat untuk selalu berbuat baik. Kebaikan itu berlaku untuk semua manusia, tidak memandang perbedaan dari segi ekonomi, sosial, budaya, agama atau etnis. Dengan begitu jelas pula, tidak ada ajaran agama manapun yang memerintahkan umatnya untuk saling membenci bahkan melukai sesama ciptaan Tuhan.

Keberagaman umat di Negara kita menempatkan ramadhan bagi umat muslim untuk mengamalkan ibadah puasanya sebagai bentuk penerapan dalam kegiatan sehari-hari sebagai perwujudan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai salah satu bentuk pengejawantahan toleransi antar umat beragama.

Pada dasarnya puasa merupakan perintah wajib bagi yang sehat secara fisik untuk menunjang ketakwaan dalam beragama dimana saja dia berada, bagi umat muslim yang sedang menjalankan puasa ramadhan dilingkungan tempat kerja yang mayoritas beragama islam tentu tidak menjadi beban dan tidak ada masalah yang berat, Hal ini berbeda jauh dengan umat muslim yang bekerja dilingkungan tempat kerja mayoritas non muslim.

Berpuasa di tempat kerja di tengah-tengah saudara non muslim merupakan tantangan tersendiri, dan mempunyai keunikan tersendiri hal ini telah dialami oleh rekan kerja kami namanya bang Ismail seorang muslim asli Betawi. Sudah lebih dari sepuluh tahun yang bersangkutan bekerja dan mengabdikan dirinya di lembaga sekolah Fransiskus Jakarta Timur sekolah yang diklolola oleh Yayasan Santo Fransiskus Jakarta dan merupakan sekolah missi yang bercirikan kekatolikan.
Bang Mail jukukan sehari-harinya orangnya sederhana tidak pernah mengeluh dalam setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya sehari-hari.  Dia merupakan salah satu sahabat muslim kami yang sangat baik, datang di pagi hari bertugas menyapu halaman sekolah, dilanjutkan membersihkan dan mengepel lantai selasar sekolah kami, siang harinya membantu bagian dapur sekolah menyiapkan makanan untuk kami para guru dan karyawan. Terkadang ada tugas tambahan untuk belanja makanan atau minuman untuk kami juga mempersiapakannya dengan baik. Sore harinya dia juga mengepel lantai selasar lorong-lorong sekolah juga kelas-kelas di lanti dua karena dia bertugas khusus di lantai 2 sedangkan pada lantai dasar dan lantai 3 ada dua orang lagi yang bertugas disana yaitu Pak Jafar Arifin dan bang Slamet Riyadi mereka bertiga beragama muslim dan asli dari suku Betawi.

Berpuasa tidak hanya sebatas menahan nafsu makan, minum ataupun menahan amarah tetapi lebih dari itu menurut beliau makna puasa yang terdalam adalah meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa dengan berusaha mencegah mata, mulut, tangan, kaki dan anggota tubuh yang lain dari perbuatan maksiat. Berpuasa yang paling penting adalah mengolah dan mengasah hati dari segala pikiran dan kesenangan duniawi yang dapat mengurangi keimanan kepada Allah.

Dia juga berpesan kepada rekan kerja yang lain baik yang muslim maupun yang beragama Nasrani  atau lainnya agar saling menghormati dan tetap mengedepankan rasa gotong-royong dan berkerjasama dalam kebaikan dengan tetap menjunjung tinggi kebenaran sesuai aturan yang berlaku.
Disela-sela kesibukannya dalam membersihkan lingkungan sekolah senantiasa candatawa selalu ada dalam aktivitasnya, dia juga belum pernah sekalipun terlibat keributan meskipun sekecil apapun.
Misalnya ada perbedaan dalam berpandangan atau berpedaan pendapat yang bersangkutan senantiasa memakluminya sebagai salah satu bentuk penerapan kesabarannya.
"Manfaat berpuasa untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan, meningkatkan kesabatan serta mendapatkan pahala yang lebih, Islam adalah agama yang ramah, bukan pemarah", kata bang Ismail disela-sela kesibukannnya siang itu saat dia mengantarkan makanan di ruang kerja kami.

Semoga sosok seperti bang Ismail sahabat kami di Yayasan Santo Fransiskus Jakarta dapat mengispirasi teman-teman Muslim lainnya dimana saja berada, bahwa tidak ada halangan apapun dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun