" hidup memang penuh dengan kondisi yang membuat kita menjadi tidak tentu dalam menemukan jawaban dalam kunci. kita merajut asmara dengan hidup yang terkadang kita saja tidak tau ke arah mana hidup itu akan berjalan. namun, kita percaya  dengan hiduplah kita mampu untuk menciptakan segalanya dengan baik.. kita yang menjalani hidup dengan apapun yang kita mampu. semaksimal mungkin kita akan menjauhi sikap pesimis, dan hidup dengan seoptimis mungkin" @wahyu
Hidup memang penuh dengan sebuah teka-teki. Terkadang harus berada dalam fase kegelapan yang penuh dengan penderitaan, bergolak, maupun tantangan tantangan yang tak bisa di tebak secara gamblang oleh manusia. Secara kodrati, hal tersebut adalah kehidupan yang memang sangat sangat universal yang telah ditemukan manusia sejak dulu hingga hari ini.
Hidup memang penuh dengan kebahagiaan pula. Selalu menjadi impian bagi semua orang ketika mereka ingin merasakan hidup yang begitu sempurna.Â
Manusia ingin mencapai kehidupan itu dengan semaksimal mungkin mencapai kebahagiaan. Hidup bahagia adalah salah satu cara bagaimana mengimplementasikan hidup dengan sebaik mungkin. Peduli dengan lingkungan dan peduli dengan sesama manusia adalah salah satu faktor bagaimana manusia berinteraksi untuk tetap bahagia.
Namun selebih dari itu semua. Manusia hidup dalam masyarakat yang begitu masih tidak jelas adanya. Terkadang manusia hidup dalam masyarakat dengan jalan yang terarah ketika masyarakat dalam sudut pandang lebih di mayoritas kan menurut mereka adalah yang paling baik ataupun sebab peraturan nenek moyang yang mengklaim yang paling benar.Â
Faktor seperti inilah yang sukar membuat manusia untuk mencari kebenaran yang lebih realisti dan mencari makna hidup yang lebih bisa di maknai
Manusia dikatakan baik oleh masyarakat ketika mereka dilihat dengan peraturan peraturan yang terlalu cenderung terhadap keegoisan. Bisa dipastikan setiap individu memiliki hak mereka untuk berfikir dan bebas untuk melakukan kehidupan.Â
Namun dikarenakan kangkang kan dari masyarakat. setiap individu itu takut untuk bergerak sehingga ketika mereka bebas dan melakukan aktivitas ataupun tindakan mengekspresikan diri. Mereka dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Kita tidak mampu untuk keluar dari lingkaran masyarakat yang telah membentuk kita dan mengkonstruksi diri kita menjadi lebih baik lagi hingga kini. Namun sejauh dari itu semua. Pandangan masyarakat (prespektif) tersebut adalah kata kunci untuk kita untuk bergerak statis.Â
Namun ketika kita melepaskan diri dari penjara implisit (tidak nyata) itu, kita bisa merasakan bagaimana luasnya kehidupan ini, dan indahnya ketika individu untuk Melakukan segala hal dan mengekspresikan tindakan apapun tanpa harus memikirkan konsekuensi negatif di dalam nya.