Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Sebagai Warga Negara yang Baik, Sudah Tertunaikan Hak Pilih Saya di Pilkada 2020

9 Desember 2020   10:38 Diperbarui: 10 Desember 2020   05:32 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi TPS di lokasi tempat tinggal saya. | Foto: Wahyu Sapta.

Tanggal 9 Desember 2020 dilaksanakan Pilkada serentak, termasuk Kota Semarang tempat tinggal saya. Kota Semarang mengusung satu calon tunggal melawan kotak kosong. Calon Walikota Hendrar Priyadi dengan calon walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu yang merupakan Petahana.

Dalam pelaksanaannya di situasi pandemi, maka jadwal pencoblosan diatur agar tidak terjadi kerumunan. Kebetulan saya dan keluarga mendapat giliran pukul 07.00 hingga 08.00 WIB. 

Jadwal diatur sesuai jam, agar tidak berkerumun. | Foto: Wahyu Sapta.
Jadwal diatur sesuai jam, agar tidak berkerumun. | Foto: Wahyu Sapta.
Pagi sekali saya sudah ribut mengajak suami dan anak-anak karena waktunya yang pagi. Apalagi cuaca mendung, mereka masih malas untuk beranjak. Baiklah, akhirnya mereka bangkit dan segera mempersiapkan diri untuk berangkat.

Hal yang wajib dilakukan sebelum ke TPS adalah memakai masker, membawa peralatan tulis sendiri dari rumah. Memang berbeda dengan Pilkada sebelumnya, karena menyesuaikan kondisi pandemi.

Membawa peralatan tulis sendiri dari rumah. Memakai masker, sarung tangan, sesuai dengan protokol kesehatan. Bismillah. Semoga aman. | Foto: Wahyu Sapta.
Membawa peralatan tulis sendiri dari rumah. Memakai masker, sarung tangan, sesuai dengan protokol kesehatan. Bismillah. Semoga aman. | Foto: Wahyu Sapta.
Ketika sampai di lokasi, aturan sesuai protokol kesehatan diberlakukan. Mengecek suhu, cuci tangan, lalu tanda tangan kedatangan dengan alat tulis yang dibawa dari rumah. Setiap peserta diberi sarung tangan dari plastik. Tetapi saya dan keluarga membawa sendiri dari rumah.

Sebelum masuk lokasi TPS, dilakukan pengecekan suhu oleh petugas. | Foto: Wahyu Sapta.
Sebelum masuk lokasi TPS, dilakukan pengecekan suhu oleh petugas. | Foto: Wahyu Sapta.
Lokasi pencoblosan diatur sesuai dengan kondisi pandemi. Petugas memakai masker dan sarung tangan. Bahkan ada bilik khusus untuk Pemilih yang memiliki suhu 37 derajat. Hal ini untuk mengantisipasi memperkecil kemungkinan meluasnya pandemi disaat Pilkada. Sedangkan untuk bilik biasa tersedia dua bilik.

Tersedia bilik khusus yang ada di belakang petugas KPPS untuk Pemilih yang memiliki suhu diatas 37 derajat. | Foto: Wahyu Sapta.
Tersedia bilik khusus yang ada di belakang petugas KPPS untuk Pemilih yang memiliki suhu diatas 37 derajat. | Foto: Wahyu Sapta.
Kata Mbak Eva tetangga saya yang merupakan petugas KPPS, bilik itu disiapkan sejak kemarin sore. Juga persiapan-persiapan lainnya yang sudah dilakukan sejak kemarin hingga malam hari. 

Tersedia 2 bilik suara untuk Pemilih suhu normal. | Foto: Wahyu Sapta.
Tersedia 2 bilik suara untuk Pemilih suhu normal. | Foto: Wahyu Sapta.
Karena jadwal yang masih pagi dan diatur jadwalnya, maka suasana di TPS 7 Ngaliyan Semarang tidak begitu ramai. Alhamdulillah, jadi tidak harus berkerumun. Petugas dengan sigap memanggil peserta Pilkada, memberikan kertas suara, kemudian pencoblosan. 

Saya tidak deg-degan serta bingung mau memilih siapa. Karena dari rumah sudah mempersiapkannya. Tinggal datang dan menentukan pilihan. Jadi hanya beberapa menit, tidak sampai berlama-lama. 

Selesai sudah. Tertunaikan sudah. Sebagai warga negara yang baik, hak saya sebagai Pemilih dalam Pilkada 2020 sudah selesai. Jari kelingking saya diberi tanda dengan tetesan tinta. Bukan dicelup, melainkan ditetes, berbeda dari biasanya. Mengurangi terjadinya kontak langsung dengan Pemilih.

Tertunaikan sudah hak pilih saya dalam Pilkada 2020. | Foto: Wahyu Sapta.
Tertunaikan sudah hak pilih saya dalam Pilkada 2020. | Foto: Wahyu Sapta.
Begitulah situasi yang ada di TPS tempat tinggal saya. Hingga tulisan ini ditayangkan, masih berlangsung Pilkada di TPS tempat saya menyalurkan aspirasi. Para Pemilih ditunggu kedatangannya hingga pukul 13.00 WIB, yang diatur sesuai jadwal yang ditentukan oleh petugas KPPS setempat agar tidak terjadi kerumunan. 

Semoga lancar ya Pilkada tahun 2020, yang terlaksana dalam kondisi pandemi belum berakhir. 

Semoga aman dan tidak menambah daftar orang yang terpapar Covid 19. Karena bagaimana lagi, memang sesuatu yang dilematis. Susah memilih, antara memakai hak pilih dan tidak. Antara ingin aman dan resiko terpapar.

Untuk siapa nanti yang akan terpilih, semoga amanah dan bisa mengemban tugas dari rakyat. Karena Pilkada kali ini, kami siap melakukannya dengan resiko tinggi.

Semarang, 9 Desember 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun