Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Koleksi Daster yang Bertambah Saat Pandemi

18 Juli 2020   15:31 Diperbarui: 19 Juli 2020   00:38 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Toko baju daster. | Dokumentasi pribadi

Kecuali jika ada tamu, itupun jarang ada tamu pada saat pandemi sekarang ini. Baju santai saat di rumah yang sering saya pakai adalah daster.

Tren Daster Kekinian

Jangan pernah menawari ibu-ibu daster, ya. Karena pasti mereka akan mengiyakan. Daster adalah busana ternyaman saat berada di rumah buat mereka. Apalagi jika bahan kainnya adem. Meskipun sudah bolong-bolong, tetap akan menjadi baju ternyaman. 

Daster adalah baju "kebesaran" yang disukai, karena longgar tidak bikin gerah jika dipakai sebagai baju sehari-hari. Memang tidak semua ibu suka sih, ada beberapa yang tidak suka mengenakan baju daster saat di rumah, tetapi tak banyak.

Ketika berada di kantor, bepergian, atau bertemu teman, ibu-ibu kelihatan keren dengan outfit yang trendi, tetapi ketika sampai di rumah, mereka akan kembali memakai baju "kebesaran", yaitu: daster!

Di masa pandemi ini, semakin gencar promosi tentang daster. Tren daster kekinian, memang baru laris. Karena ibu-ibu lebih banyak di rumah, maka kebutuhan akan baju rumah alias daster juga bertambah. Tetapi harus jeli dalam membeli, ya. Apalagi jika pembelian itu lewat online. 

Berbagai macam corak kain, warna, dan model berseliweran di grup WA maupun media sosial. Tampak bagus dan keren. Perang harga, berusaha memberikan harga termurah, agar menarik pembeli. 

Diskon, bonus jika membeli banyak, juga tawaran reseller. Jika lapar mata, jangan-jangan bisa memborong semua daster, karena semuanya suka.

"Jika dijual kembali atau reseller, malah bisa menjadi bisnis baru, sekaligus menambah pendapatan. Juga membantu UKM yang memproduksi baju daster tersebut," begitu promosinya.

Tren daster kekinian, dengan corak abstrak, batik, bunga-bunga, wayang, dan masih banyak lagi. Berbahan adem dan murah menjadi daya tarik. Saya pun tertarik untuk membelinya. Harganya murah, 45 ribu per potong. Tawaran yang menarik itu, membuat pertahanan saya goyah. 

Apalagi tawaran itu dari teman saya sendiri yang sudah saya kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun