Mohon tunggu...
Wahyu Lazwar Irkhami
Wahyu Lazwar Irkhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - BEM FEB Undip | Samudera Indonesia Tbk

Kepala Bidang Ekonomi dan Bisnis BEM FEB Undip 2023 | Sales & Commercial Intern Samudera Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modernisasi Kopi Pangonan Khas Kabupaten Pati, Mahasiswa KKN Tim II Undip Lakukan Rebranding

10 Agustus 2023   00:03 Diperbarui: 10 Agustus 2023   00:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

Kabupaten Pati (17 Juli 2023) --- Dalam upaya untuk melestarikan dan memodernisasi warisan budaya lokal, Wahyu Lazwar Irkhami, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (Undip) telah sukses menginisiasi rebranding produk kopi Pangonan, salah satu produk unggulan dari Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.

Kopi Pangonan, sebuah kopi khas dengan cita rasa unik dan aromanya yang khas, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Pati. Namun, dengan berkembangnya tren dan tuntutan pasar modern, perlu adanya penyesuaian dalam presentasi dan pemasaran produk lokal tersebut.

Wahyu yang tergabung dalam Tim KKN Undip Tim II Desa Gunungsari dengan dukungan dari Kelompok Tani Wana Lestari Pati meluncurkan proyek rebranding untuk Kopi Pangonan. Proyek ini bertujuan untuk memberikan sentuhan segar pada produk kopi ini agar tetap relevan di era modern dan dapat menarik perhatian pasar yang lebih luas.

Langkah Rebranding Kopi Pangonan

Proses rebranding Kopi Pangonan dimulai dengan riset mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai lokal yang terkait dengan produk tersebut. Tim KKN melakukan wawancara dengan petani kopi, pemilik warung kopi, dan tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kopi Pangonan.

Hasil riset tersebut diimplementasikan dalam desain baru untuk kemasan kopi, yang menggabungkan elemen tradisional dengan elemen modern. Desain kemasan yang lebih menarik dan informatif diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara tradisi dan tuntutan pasar yang lebih kontemporer.

Selain itu, tim juga meluncurkan kampanye pemasaran melalui media sosial dan platform daring melalui konten visual dan tulisan yang mendokumentasikan proses produksi, nilai-nilai kopi Pangonan, serta cerita inspiratif di balik kopi tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi digital, tim berhasil menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk kalangan muda yang lebih akrab dengan media sosial.

Dukungan Dari Pelaku Usaha Lokal

Proyek rebranding ini mendapatkan dukungan penuh dari komunitas pelaku usaha kopi lokal, utamanya Kelompok Tani Wana Lestari. Mereka menyadari pentingnya adaptasi produk lokal terhadap tren dan selera pasar yang terus berkembang.

Ngarjono, Ketua Kelompok Tani Wana Lestari, menyatakan, "Inisiatif seperti ini sangat penting dalam menjaga keberlanjutan produk lokal. Kami bangga melihat generasi muda peduli dan berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya seperti kopi Pangonan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun