Mohon tunggu...
Wafa Putri Aulia
Wafa Putri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Sistem Pendidikan dan Efektivitas Kombinasi Metode Pembelajaran Daring Luring bagi Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi

31 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:19 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Maret 2020, pandemi corona virus diseases atau biasa kita sebut dengan Covid-19 mulai masuk dan tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia, sejak saat itu perkembangan kasus positif Covid-19 semakin hari kian meningkat. Karenanya guna memutus rantai penyebaran virus, pemerintah menghimbau pada masyarakat untuk menjaga jarak satu sama lain, menggunakan masker apabila ke luar rumah, rutin menjaga kebersihan, rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

Imbauan itu bermuara pada peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. Pada Juli 2021 penyebaran terpapar Covid-19 meningkat pesat, maka dari itu Presiden Republik Indonesia menginstruksikan agar melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali sesuai dengan kriteria level situasi pandemi, guna membatasi kegiatan masyarakat dimana semua kegiatan dilakukan dari rumah (study from home dan work from home), serta banyak tempat-tempat umum dibatasi aktivitasnya. Penyebaran Covid-19 ini memberikan dampak luar biasa di berbagai bidang kehidupan, salah satunya yaitu bidang pendidikan.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia" Nelson Mandela, (1994-1999). Kutipan tersebut menggambarkan secara singkat betapa besar peran pendidikan bagi kemajuan hidup manusia dan kemajuan hidup bangsa, pendidikan mampu mengubah banyak hal di dunia seiring dengan berjalannya waktu. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan manusia secara intelektual, spiritual, emosional, interpersonal, serta mengembangkan potensi diri, mengasah kreativitas, dan mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Sistem pendidikan sebelum pandemi dan setelah pandemi memiliki banyak perbedaan. Pada saat kegiatan pembelajaran secara offline/luring orang tua mewakilkan dan memercayakan tanggung jawab belajar mengajar kepada guru di sekolah. Sedangkan selama proses pencegahan penyebaran Covid-19 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara khusus, memberikan instruksi agar para siswa-siswi belajar di rumah, tidak berangkat ke sekolah, melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19. 

Dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh maka orang tua memegang peran lebih banyak dalam mendidik dan mendampingi anak mereka belajar di rumah, tidak sedikit siswa dan orang tua siswa merasa kewalahan dan sulit beradaptasi dengan model pengajaran dan pembelajaran di masa pandemi. Akan tetapi dengan kerja sama, komunikasi, dan kolaborasi antara guru dan orang tua siswa, maka secara berkala orang tua dan siswa dapat terbiasa dan dapat menyesuaikan model pembelajaran daring di masa pandemi.

Adanya pandemi menjadi tantangan yang besar dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi sebagai sarana belajar mengajar. Teknologi berperan besar guna mempermudah pertemuan virtual antara guru dan murid, mendokumentasikan/mengarsipkan materi pembelajaran, serta mempermudah dalam pembuatan dan penyampaian media pembelajaran. Namun secanggih apapun teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru sebagai seorang pengajar dan pendidik, karena dalam pembelajaran guru bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan tetapi juga mendidik dalam artian menanamkan karakter kepada peserta didik. Edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, moral, keyakinan kepada Tuhan YME, kerja sama, serta kompetensi.

Di masa pandemi guna mengefektifkan kegiatan belajar mengajar ada beberapa metode dan media pembelajaran yang dapat diterapkan.  Wafa Putri Aulia Mahasiswa UPI melalui Kuliah Kerja Nyata dengan program yang diusung yaitu Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan, bersama guru kelas menerapkan metode pembelajaran kombinasi luring dan daring untuk siswa kelas 3 di SD Negeri Selakopi 1, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan sistem datang secara bergantian (shift model) untuk menghindari kerumunan. Selain itu, Wafa sebagai mahasiswa KKN juga membantu dalam penyelesaian administrasi sekolah, dan membantu guru-guru dalam pemasukan nilai ke dalam buku induk. 

Metode daring (dalam jaringan) yaitu kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan  teknologi dan jaringan/sistem online dalam pelaksanaannya. Metode ini dapat mengembangkan kreativitas pelajar meskipun belajar di rumah dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah sebagai konten/sarana belajar. Platform pembelajaran metode daring salah satunya yaitu melalui video converence, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain melalui ruang virtual. Metode ini umum digunakan melalui platform Zoom Meeting dan Google Meet oleh para pelajar dan pengajar. Selain itu media komunikasi yang mudah, praktis, tidak memerlukan banyak kuota dalam penggunaannya, dan sangat efisien, khususnya digunakan untuk siswa Sekolah Dasar yaitu aplikasi WhatsApp dan telegram. Pada aplikasi telegram banyak sekali fitur yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, salah satunya yaitu Quiz Bot. Tidak perlu aplikasi tambahan, sehingga sangat mempermudah siswa dan guru dalam pengoperasiaanya.

Kebalikan dari metode daring, metode luring adalah model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas untuk pelajar yang berada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak terlalu sulit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung untuk pembelajaran melalui sistem daring. Akan tetapi tidak sedikit pula siswa yang memiliki fasilitas mumpuni untuk melaksanakan pembelajaran daring, tetapi sulit diarahkan atau dibimbing oleh orang tua untuk belajar. Maka dari itu metode pembelajaran luring menjadi pilihan yang tepat sebagai solusi dari hal-hal seperti itu.

Berdasarkan hasil analisis, beberapa siswa kelas 3 SD Negeri Selakopi 1 masih kesulitan belajar hitungan (Matematika) seperti pertambahan dan perkalian, belum lancar membaca, masih kesulitan dalam menulis dan membedakan huruf, kesulitan memahami soal essay, dan malas berpikir sehingga pertanyaan yang sebelumnya sudah pernah dikerjakan, ditanyakan kembali. Hal seperti itu banyak terjadi pada siswa Sekolah Dasar, sehingga menjadi pengajar di Sekolah Dasar harus memiliki kesabaran yang tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun