Mohon tunggu...
HIMUN ZUHRI
HIMUN ZUHRI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Penulis

Himun Zuhri seorang aktivis yang saat ini sebagai kuli tinta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dulu Sempat Mundur dari Kadis, Kini Mashuri Dapat Durian Lebat Runtuh

18 Juni 2021   20:47 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:57 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama sang wakil bupati Merangin H Mashuri, S.Pd., MM akhir-akhir ini menjadi buah bibir ditengah masyarakat, wabilkhusus warga di bumi tali undang tambang teliti.

Mantan Kadis Pendidikan Merangin ini mulai ramai diperbincangkan setelah hasil PSU Pilkada Jambi kembali menobatkan bupati Merangin Al Haris sebagai pemenang.

Setelah nanti jabatan bupati ditinggal pergi oleh Al Haris yang naik tahta dari BH 1 F ke BH 1, mempedomani aturan yang berlaku maka sang wakil-lah yang akan mengisi kekosongan itu.

Dengan demikian, pria kelahiran Klaten, 7 September 1958 itu akan menjadi bupati Merangin hingga akhir masa jabatannya pada 22 September 2023 mendatang.

Jika hari ini kita membayangkan bahwa Al Haris orang yang paling beruntung, jangan salah. Mashuri juga menjadi orang yang paling hoki di balik takdir baik Al Haris.

Sepertinya garis tangan Mashuri termasuk dalam kategori garis tangan orang-orang bernasib baik, meskipun secara kasat mata saya belum melihat langsung garis tangan beliau. He

Kita coba flasback sedikit perjalanan karir suami Hj. Nurhaida ini. Salah satu yang masih segar diingatan saya ketika ia menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin 2016 silam.

Dan, ini bukan soal terobosan saat menjabat atau prestasi beliau ketika memimpin OPD terbesar itu. Tetapi ini soal soft skill seorang Mashuri dalam hal memimpin yang beliau pernah menyerah.

Sebab dia pernah mengundurkan diri sebagai kadis kala itu periode pertama Al Haris jadi bupati, Mashuri mundur dengan dalih ingin fokus mengurus cucunya di rumah.

Mashuri mundur dari Kadis bukan minta di nonjob, tetapi ia ingin dipindahkan sebagai staf ahli. Jika tidak salah akhirnya jabatan prestisius itu dicukupkan dan juga tak diakomodir sebagai staf ahli namun ia terpaksa pensiun.

Dibalik alasan ingin fokus mengurus cucu. Konon kabarnya ada persoalan perebutan 'tuah' yang menjadi rahasia umum berada ditangan Sekdin M Zubir kala itu. Bagi yang pernah menjadi bawahan mereka pasti dapat menilai sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun