Mohon tunggu...
Vriska PradanaGusnianingsih
Vriska PradanaGusnianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Al Quran dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Takut Ketinggalan Zaman? Ini Cara Al-Quran Menyembuhkan FOMO Kita

14 April 2025   20:15 Diperbarui: 14 April 2025   20:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rasa kurang informasi sering kali menimbulkan kecemasan, terutama saat mengakses media sosial dan melihat berbagai aktivitas menyenangkan yang dilakukan orang lain. Kegiatan tersebut meliputi berkumpul bersama teman, menghadiri acara terkini, atau rutin membagikan pembaruan cerita. Keadaan ini dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO).

Fenomena FOMO tidak terbatas pada penggunaan perangkat digital atau gaya hidup modern. Al-Qur’an, melalui pendekatan tafsir modern, memberikan panduan untuk meredakan kecemasan digital yang muncul akibat fenomena ini. Pendekatan tersebut mencerminkan relevansi nilai-nilai spiritual dalam menghadapi tantangan psikologis masa kini.

FOMO dalam perspektif Al-Qur’an bukan hanya tentang rasa takut tertinggal informasi, tetapi juga berkaitan dengan hilangnya ketenangan batin. Dalam Surah Al-Hadid ayat 20, Allah menjelaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan dalam harta serta keturunan. Ayat ini menjadi pengingat bahwa kehidupan dunia bersifat sementara dan tidak layak dijadikan tujuan utama. Sebagai seorang Muslim, kesadaran ini seharusnya menjadi alasan kuat untuk tidak larut mengikuti semua tren dan konten viral yang belum tentu bermanfaat.

Surah At-Takatsur juga menasihati agar tidak terlena dalam sikap saling berbangga dan membandingkan kehidupan satu sama lain. Dalam konteks digital, pesan ini relevan dengan kebiasaan membandingkan diri di media sosial, yang sering kali mengarah pada riya’, kecemasan sosial, dan kehilangan fokus terhadap ibadah serta ketenangan batin. Tafsir modern menekankan pentingnya menjaga hati agar tidak terpengaruh oleh pameran kehidupan yang tampak sempurna secara daring.

Surah Ar-Ra’d ayat 28 mengandung pesan bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Dalam dunia yang penuh tekanan sosial, validasi eksternal, dan hiruk-pikuk informasi digital, dzikir dan kesadaran spiritual menjadi penyeimbang yang kuat. Tafsir modern menekankan bahwa hubungan yang kokoh dengan Allah merupakan sumber utama ketenangan yang tidak akan tergoyahkan oleh dinamika dunia luar.

Fenomena FOMO menjadi tantangan nyata, khususnya bagi remaja Muslim. Di tengah dunia maya yang serba cepat, terkadang lupa bahwa menjaga hati dan iman adalah prioritas utama. Maka dari itu, penting untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar bermanfaat, rutin melakukan detoks digital, serta memperbanyak dzikir dan introspeksi. Dengan cara ini, kehidupan tidak hanya tampak indah dari luar, tetapi juga menghadirkan kedamaian dari dalam.

Rasa cemas dan kehilangan merupakan bagian dari ujian kehidupan yang harus dihadapi dengan kesabaran dan keimanan. Setiap kesulitan membawa hikmah, meskipun tidak selalu langsung terlihat. Tekanan sosial dan FOMO hanyalah bagian kecil dari ujian zaman modern, dan solusi terbaiknya adalah dengan kembali kepada ketenangan rohani, memperkuat hubungan dengan Allah, serta membatasi keterikatan pada hal-hal duniawi yang bersifat sementara.

FOMO adalah tantangan psikologis yang nyata di era digital. Namun, Al-Qur'an telah memberikan petunjuk untuk mengatasinya melalui ayat-ayat yang mengarahkan manusia kembali pada makna hidup yang sejati. Dengan memperkuat dzikir, menjaga hati dari riya’, dan tidak terlarut dalam dunia maya, ketenangan batin akan lebih mudah diraih. Kehidupan yang berorientasi pada akhirat, bukan sekadar pencitraan dunia, adalah jalan menuju kedamaian yang sesungguhnya.

Referensi:

  1. Siregar, Ayu Nurlaila Sari. (2022). Fear of Missing Out (FoMO) dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik). UIN Saizu Purwokerto.
  2. Sari, Putri Awaliyah Denia. (2024). Fear of Missing Out (FoMO) dalam Tinjauan Al-Qur’an dan Solusinya. UIN KHAS Jember.
  3. Shiyami, Miftahu Alfi Zahrotus, dkk. (2023). Psikologi Fear of Missing Out dalam Al-Qur’an. IAI Bani Fattah Jombang.
  4. Sajida, Anisa & Jannah, Zuhrupatul. (2023). Solusi Al-Qur’an terhadap Fenomena FoMO. UIN Mataram.
  5. Jamil, Ru’yatul Ainil. (2023). Sindrom Fear of Missing Out dalam Al-Qur’an. IAIN Madura.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun