Tadi malam adalah salah satu malam yang saya dan suami tunggu-tunggu selama berbulan-bulan. Kami akhirnya bisa menonton Jo Koy, salah satu komedian favorit kami yang selalu berhasil membuat kami tertawa terbahak-bahak, tampil langsung di Jakarta!Â
Tidak hanya itu, saya pun merasa senang karena akhirnya bisa menikmati pertunjukan stand-up comedy di tempat yang nyaman, dengan kursi yang baik—seluruhnya sudah direncanakan dengan sempurna. Keinginan saya untuk menonton pertunjukan di tempat dengan pengaturan kursi yang teratur bukanlah tanpa alasan. Saya yang sudah mendekati usia 50 tahun ini mulai lebih memilih pertunjukan yang memberikan kenyamanan, dimana saya tidak perlu berdiri atau berdesakan dengan orang lain.Â
Jangan salah, saya masih suka suasana semarak, tetapi untuk acara yang melibatkan banyak tawa dan humor, saya lebih suka duduk dengan nyaman, tanpa harus mengkhawatirkan apakah saya bisa melihat atau tidak!
Tiket yang Dibeli Berbulan-Bulan Lalu: Satu Langkah Menuju Malam yang Sempurna
Tiket untuk acara ini sudah kami beli berbulan-bulan sebelumnya. Sejak mengetahui Jo Koy akan tampil di Jakarta, saya dan suami langsung memutuskan untuk tidak melewatkannya. Kami bahkan sengaja memilih kursi yang berada di barisan paling depan, hampir tepat di tengah—posisi wuokeh untuk menikmati pertunjukan secara langsung, tanpa gangguan.Â
Tidak bisa dipungkiri, kami berdua benar-benar suka dengan Jo Koy, jadi malam itu harus sempurna.
Meskipun saya sedikit khawatir dengan perjalanan menuju venue yang terletak di salah satu hotel bintang kejora di Jakarta, kami akhirnya sampai di sana dengan selamat dan penuh semangat. Venue ini adalah ballroom megah, dengan lampu gantung yang elegan dan ruang yang luas.Â
Meskipun tempat ini lebih cocok jadi tempat kawinan atau pertemuan atau seminar ketimbang pertunjukan komedi, saya langsung merasa nyaman begitu masuk ke dalam.Â
Suasana yang mewah tidak membuat saya merasa canggung, malah menambah keseruan—seperti kami sedang berada di acara yang istimewa.
Namun, ternyata ada satu hal yang membuat saya sedikit terkejut. Kursi di sana disusun seperti seminar—bayangkan saja, kursi-kursi yang rapi dan teratur seperti di kelas kuliah, bukan seperti kursi teater biasa. Jujur, saya agak bingung dengan pengaturan ini. Untuk pertunjukan semacam inj, saya terbiasa dengan kursi yang lebih bebas, yang memberi ruang lebih banyak untuk bergerak dan tertawa lepas. Tentu saja, Jo Koy tidak melewatkan kesempatan untuk melontarkan komentar-komentar mengenai pengaturan ini—dengan cara yang paling lucu, tentu saja.
Jo Koy: Dari Penerbangan yang Kebakaran hingga Humor yang Menggelitik