Mohon tunggu...
Vooya
Vooya Mohon Tunggu... Konsultan - Experiential Study Tour

Vooya is an Experiential Study Tour program, which provides you an opportunity, to dig deeper your passion and interest, while broadening your knowledge about the world and its customs, at the same time.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Semua Dimulai dari Mimpi

4 Oktober 2018   16:10 Diperbarui: 4 Oktober 2018   16:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : cnnindonesia.com

Apa sih yang kamu mimpi-mimpikan dalam hidup? Menjadi orang sukses? Punya mobil mewah? Bekerja di perusahaan ternama dunia? Lulus dari universitas favoritmu?

Setiap manusia pasti punya mimpi. Mimpi ini tidak jarang juga menjadi motivasi seseorang untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Tapi, tidak jarang juga orang-orang berhenti hanya sampai batas "bermimpi". Nah, kalau yang satu ini berbeda. Yang ini benar-benar mengubah mimpinya menjadi sebuah kenyataan!

Stephenie Meyer adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Pekerjaannya setiap hari adalah mengurus anak-anak dan suaminya, mengerjakan pekerjaan rumah -- kurang lebih seperti ibu-ibu pada umumnya.

Di suatu malam tanggal 2 Juni 2003, Stephenie mengalami mimpi yang sangat aneh. Meskipun aneh, mimpi tersebut terasa nyata baginya. Mimpi tersebut menceritakan tentang seorang pria yang mencintai seorang wanita. Akan tetapi, pria tersebut adalah vampir dan wanita tersebut adalah wanita biasa.

Karena tidak ingin melupakan mimpinya, Stephenie memutuskan untuk menuliskan seluruh isi mimpinya pada malam itu di komputer miliknya. Sejak ia memulai menulis mimpinya itu, ia tidak pernah berhenti menulis setiap hari.

Kadang-kadang, ia hanya mampu menuliskan beberapa lembar saja. Kadang-kadang juga, ia bisa menyelesaikan beberapa bab. Karena besarnya rasa penasaran dan rasa sayangnya pada dua tokoh karakter yang unik ini, tanpa disadari ia mampu menyelesaikan satu karangan buku penuh.

Perjuangan Stephenie dalam menyelesaikan karangan tersebut selama tiga bulan tidak berhenti sampai disitu saja. Ketika ia menunjukkan hasil karyanya pada kakaknya, kakaknya sangat mendukung Stephenie untuk segera mempublikasikan karyanya itu agar bisa dicetak.

Stephenie harus berjuang lagi agar tulisan tentang mimpi yang dialaminya itu bisa dijadikan dalam bentuk fisik untuk dijual. Akhirnya, dengan kerja keras, semangat, dukungan, serta faktor keberuntungan, mimpi Stephenie yang tadinya hanya ada di file komputernya diterima untuk dipublikasikan. Yup. Buku itu sekarang kita kenal sebagai Twilight.

source : time.com
source : time.com
Sejak rilisnya buku Twilight itu, kehidupan Stephenie Meyer jadi berubah. Ia bukan lagi seorang ibu rumah tangga "biasa". Stephenie Meyer kini menjadi seorang ibu rumah tangga "luar biasa".

Bagaimana tidak? Bukunya yang rilis pada Oktober 2005 itu diperbanyak sejumlah 70 juta kopi. Buku Twilight karangannya itu juga bertengger selama 143 minggu (kurang lebih 2,5 tahun) di daftar New York Times best-seller. Bahkan, cerita mimpinya ini dijadikan film yang menghasilkan 380 juta dollar.

Dalam hidupnya, Stephenie tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang penulis. Satu-satunya alasan mengapa ia menuliskan mimpinya itu adalah karena ia takut lupa akan mimpi indahnya itu. Alasannya mungkin terdengar konyol bagi kita. Akan tetapi, motivasi yang didasari oleh anxiety itu berhasil mendorong Stephenie untuk melakukan sesuatu dari pada diam saja dan akhirnya melupakan mimpinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun