Mohon tunggu...
Vodegel Avido
Vodegel Avido Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Perbedaan dan Keberagaman melalui Lingkungan Sekolah

1 Desember 2018   23:01 Diperbarui: 1 Desember 2018   23:28 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap manusia lahir di dunia selalu mempunyai perbedaan. Tidak ada 2 orang yang sama persis di dunia ini, meskipun mereka kembar identik sekalipun. Perbedaan tersebut meliputi: perbedaan fisik, agama, suku, ras, sosial ekonomi, dll. Oleh karena itu pembiasaan menerima perbedaan ini harus diawali sejak dini dan dari diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus bisa mengatur paradigm bahwa segala sesuatu secara alamiah memang harus berbeda.

Demikian juga halnya di negara kita Indonesia ini, keberagaman mmerupakan salah satu konteks kehidupan masyarakat yang telah disadari sejak awal berdirinya negara ini, sehingga semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" dijadikan salah satu falsafah hidup Bangsa Indonesia. Perbedaan dan keberagaman merupakan asset dan sumber daya yang perlu dikembangkan. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia akan menjadi modal dasar pembangunan bangsa kita, asalkan kita saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan keberagaman tersebut.

Tetapi masih sering kita dengar, keberagaman kadang dijadikan alat untuk memecah belah bangsa ini. Terjadinya konflik-konflik yang berkaitan dengan keberagaman, baik agama maupun etnisitas memunculkan keresahan di masyarakat. Sehingga seringkali masyarakat tidak merasakan kehidupan yang aman dan damai. Hal-hal yang demikian dapat dilihat sebagai indicator kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan arti keberagaman.

Satu fenomena yang sering kita jumpai saat ini, kenakalan dan kekerasan yang terjadi pada remaja, khususnya pada pelajar akhir-akhir ini, menunjukkan kondisi yang sangat memperihatinkan. 

Berbagai kekerasan dan tawuran pelajar di berbagai kota di Indonesia, mengejutkan semua pihak dan merupakan permasalahan yang serius yang harus segera dicarikan penanganannya secara tepat. Kenakalan dan kekerasan pelajar menunjukkan adanya permasalahan pada diri siswa, dimana mereka memandang perbedaan dan keberagaman tersebut hanya secara dangkal. Oleh karena itu dengan lingkungannya baik di sekolah maupun di masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, sekolah merupakan salah satu ruang yang dianggap penting untuk mengakomodir pengetahuan dan pemahaman keberagaman. Sekolah tidak hanya dimaknai sebagai ruang untuk memperoleh pengetuhan untuk mengukur prestasi akademis saja melainkan juga sebagai ruang untuk memperoleh nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara kontekstual.

Pengelolaan keragaman dalam lingkup sekolah melibatkan banyak pihak, mulai dari naradidik, pendidik, dan para pemangku kepentingan di sekolah. Peran komunitas berkarakter seperti: orang tua, institusi keagamaan, media, dan pemerintah juga menjadi sangat penting, dan hendaknya dapat memberikn keteladanan, pembiasaan, dan intervensi yang positif, konsisten, dan terus-menerus.

Ada banyak metode yang telah diterapkan di beberapa sekolah, seperti: debat, field trip, diskusi kelmpok, menempatkan naradidik sebagai subjek aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam upaya menggali nilai-nilai keragaman. Upaya yang demikian diharapkan dapat memperdalam pemahaman naradidik tentang keberagaman yang hanya teoritis tetapi juga ranah efektif dan praktis.

Untuk itu perlu ditekankan dan ditanamkan pada naradidik, bahwa perbedaan peradaban akan tampak dalam perbedaan bersikap dan berperilaku. Naradidik harus banyak belajar tentang karakter lintas budaya, agama, suku, dan keadaan sosial di masyarakat, yang tentunya dengan sendirinya merekan nanti akan menjumpai banyak keberagaman yang masing-masing memiliki keunikannya sendiri-sendiri.

Dari pemaparan diatas, akhirnya dapat kita Tarik kesimpulan bahwa kemampuan untuk menerima perbedaan sesungguhnya sangat mendukung pengembangan diri kita. Bila kita dapat menerima, mempelajari, menghormati, dan menghargai keberagaman tersebut pasti kita akan menemukan suatu kelebihan yang bisa kita banggakan. 

Sebaliknya orang yang tak mampu menerima perbedaan cenderung menutup jalan kearah pengembangan diri yang lebih baik. Hal tersebut tentunya akan merugikan diri mereka sendiri. Perbedaan dan keberagaman janganlah kita jadikan alasan untuk kita saling bermusuhan karena sejatinya perbedaan merupakan varian yang akan mempermudah kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun