Mohon tunggu...
Vivi Kurnia sari
Vivi Kurnia sari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi kesenian kecuali "menggambar"

Selanjutnya

Tutup

Seni

Suara dari Sawah; Penderitan Petani dalam Teater

7 Oktober 2025   10:05 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani adalah tulang punggung bangsa yang bekerja keras untuk menyediakan pangan bagi setiap masyarakat yang ada. Namun, dibalik itu semua siapa yang tahu penderitaan yang dialami petani? Mereka memiliki penderitaan yang cukup mendalam, dimana harga hasil panen yang rendah, sulitnya akses menuju lahan, serta ketergantungan kepada tengkulak menjadi gambar nyata terhadap ketidak adilan yang dialami petani di negeri ini. Akibat kondisi ini sudah banyak sekali seniman teater yang terinspirasi untuk menjadikannya tema utama dalam karya mereka.

Dalam pertunjukan teater bertema penderitaan petani, para aktor biasanya menggambarkan kehidupan desa dengan jujur dan emosional. Dialog, musik, serta gerak tubuh yang mereka gunakan adalah untuk menyalurkan rasa frustasi dan harapan rakyat kecil seperti petani. Melalui simbol-simbol panggung seperti tanah kering, orang-orangan sawah, karung goni kosong menjadi media dalam teater yang menggugah kesadaran penontonnya. Karya-karya seperti ini bukan hanya sekedar tontonan biasa, melainkan ini adalah bentuk kritik terhadap kesenjangan sosial dan ekonomi di negeri ini.

Dengan demikian teater berfungsi sebagai cerminan pernderitaan sekaligus jeritan para petani. Melalui pertunjukan yang diadakan seniman mengajak masyarakat untuk memahami bahwa penderitaan petani bukan hanya sekedar kisah di desa, tatapi ini merupakan masalah bersama yang menuntut perhatian dan perubahan yang nyata adanya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun