Teknologi Digital Merubah Cara Berkomunikasi Manusia Di Era Revolusi Industri 4.0

 

 

Era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan masuknya teknologi digital dan otomatisasi yang canggih, berdampak besar pada banyak aspek kehidupan, termasuk komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi di abad ini telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi. Dahulu kita berkomunikasi, berinteraksi, dan membagikan informasi kepada sesama dengan tatap muka, ataupun bisa lewat telfon umum, surat menyurat, telfon rumah, dan lainnya. Namun, sekarang teknologi semakin maju sehinga semakin banyaknya teknologi-teknologi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan mudah.

 

Perkembangan jaringan internet yang lengkap dengan teknologi, khususnya teknologi informasi komputer, tampaknya membuka pintu dunia di mana teknologi digital dapat mengatur segala bidang kehidupan. Munculnya internet, semakin membuat kemudahan bagi manusia untuk melakukan konektivitas dan semakin memudahkan penyebaran informasi secara luas. Dengan adanya telephone, komputer, dan laptop, manusia dapat mengakses internet untuk mendapatkan berbagai macam informasi dan dapat berkomunikasi dengan orang yang jauh tanpa harus bertemu langsung. Sebagai contoh, ketika terjadi pandemi Covid-19 aktivitas manusia secara tatap muka dihentikan. Aktivitas tatap muka digantikan dengan aktivitas dalam jaringan (online), yaitu menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet yang dapat diakses melalui teknologi digital berupa handphone, laptop, atau pun komputer.

 

Namun, dibalik kemudahan dari munculnya teknologi-teknologi digital yang baru, akan terdapat dampak-dampak dari adanya teknologi digital ini. Dampak-dampaknya berupa dampak positif dan dampak negatif, mari kita bahas apa saja dampak-dampaknya :

 

Dampak positif perkembangan komunikasi pada teknologi digital di era revolusi industry 4.0

• Biaya untuk berkomunikasi semakin hemat

Pesan yang ingin disampaikan dapat langsung dikirim dan diterima secara cepat melalui SMS, email, media sosial, aplikasi pesan seperti Whatsapp, dan lainnya melalui teknologi digital. Saat ini, pesan sangat mudah untuk disampaikan hanya dengan bermodalan internet dan pulsa, pesan dapat terkirim dan diterima dalam waktu beberapa detik saja. Aplikasi pesan instant, panggilan audio dan video memungkinkan untuk melakukan komunikasi jarak jauh tanpa perlu melakukan perjalanan panjang. Ini dapat menghemat biaya perjalanan dan penginapan.   

 

• Mudahnya mengakses dan menyebarkan informasi 

Informasi dapat dengan cepat diakses dan dibagikan ke seluruh dunia berkat jaringan internet yang berkembang. Dengan adanya internet dan perangkat mobile yang canggih, akses terhadap informasi tidak lagi terbatas pada tempat atau waktu tertentu. Orang dapat dengan mudah mengakses data, berita, pengetahuan, dan lainnya dimana pun. Contohnya, ketika seorang mahasiswa dapat tugas kuliah meresume sebuah buku, dirinya tak perlu membeli bukunya di toko buku karena dengan mengakses internet saja sudah bisa mendapatkan file buku yang diperlukan.

 

• Munculnya inovasi baru berupa platform media sosial

Di era revolusi industri 4.0, media sosial telah menjadi aspek penting dalam kehidupan banyak orang. Manusia dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, bahkan orang asing di seluruh dunia. Media sosial juga berguna untuk menyebarkan pesan-pesan positif kepada khalayak yang cukup luas. Di beberapa media sosial terdapat blog, podcast, dan video streaming yang memungkinkan orang mengekspresikan diri dan mempresentasikan idenya dengan cara yang unik, inovatif, dan orisinal.

 

 

Dampak negatif perkembangan komunikasi pada teknologi digital di era revolusi industry 4.0

• Bergantung pada teknologi digital yang menyebabkan kecanduan dan mengganggu produktivitas

Era revolusi industri 4.0 mengakibatkan ketergantungan yang tinggi pada teknologi untuk komunikasi. Individu yang sangat bergantung pada perangkat digital dapat mengembangkan kecanduan yang mengganggu produktivitas. Kita dapat dengan mudah terganggu oleh notifikasi, pesan instan, dan media sosial, yang menghalangi kita untuk fokus dan memperhatikan aktivitas penting. Hal ini dapat memperlambat komunikasi yang efektif.

 

• Ketidaksetaraannya akses untuk berkomunikasi

Terlepas dari kenyataan bahwa banyak orang memiliki akses mudah ke teknologi digital, tidak semua orang memilikinya. Kesenjangan akses teknologi antara individu dan komunitas dapat memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi. Orang yang tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi digital berisiko terpinggirkan, juga tidak mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan berpatisipasi dalam dunia digital.

 

• Informasi hoaks merajalela 

Terkadang manusia sulit untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah, hal itu disebabkan karena penyebaran informasi sangat cepat sehingga sulit untuk dipastikan kebenarannya. Terlebih dengan hadirnya media sosial, penyebaran informasi semakin mudah dan cepat diterima oleh audiens tanpa adanya kontrol yang ketat. Berapa bulan yang lalu terdapat isu bahwa Jusuf Kalla ditangkap akibat dugaan korupsi menara BTS. Awal mula hoaks ini muncul dari beredarnya sebuah video di Youtube dengan foto Jusuf Kalla sedang dikawal oleh sejumlah aparat yang dijadikan thumbnail. Namun, sampai saat ini tidak ada informasi tentang penangkapan Jusuf Kalla di media massa. Artinya, video Youtube yang diunggah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab adalah hoaks karena tidak adanya bukti yang kuat.

 

Individu dan masyarakat harus memperhatikan dampak positif dan dampak negatif dari teknologi digital, harus mengambil langkah yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko penggunaan teknologi digital.