Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Asimetri informasi terjadi ketika manajer mengetahui kondisi perusahaan lebih dalam dibanding investor. Ketimpangan ini menimbulkan masalah kepercayaan karena investor tidak dapat menilai kualitas perusahaan secara akurat. Akibatnya, mereka menuntut premi risiko lebih tinggi atau menilai saham lebih rendah. Bagi manajer, kondisi ini meningkatkan biaya modal sehingga mereka terdorong memberikan laporan yang akurat dan transparan. Startup biasanya menghadapi biaya modal tinggi, sedangkan perusahaan publik yang terbuka informasinya justru lebih dipercaya. Transparansi menjadi solusi strategis bagi kedua pihak.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Dalam pasar bebas, perusahaan mempertimbangkan biaya dan manfaat sebelum melaporkan informasi. Tanpa regulasi formal, tekanan reputasi dan kebutuhan modal menjadi pendorong utama transparansi. Jika perusahaan menutup informasi, kepercayaan investor menurun dan biaya modal meningkat. Sebaliknya, keterbukaan—meskipun sukarela—dapat menurunkan cost of capital, memperluas akses pendanaan, dan menjaga stabilitas harga saham. Pendukung pasar bebas berpendapat bahwa insentif ekonomi sudah cukup untuk mendorong pelaporan. Namun, karena tidak semua perusahaan bertindak rasional, regulasi minimum tetap dibutuhkan.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Regulasi pelaporan keuangan diperlukan untuk melindungi investor, terutama mereka yang tidak memiliki pengetahuan akuntansi atau akses informasi memadai. Tanpa aturan, perusahaan bisa menyembunyikan kerugian atau menyajikan laporan manipulatif. Regulasi juga menciptakan standar minimum agar laporan dapat dibandingkan dan diandalkan. Selain itu, keberadaan standar mengurangi biaya verifikasi karena investor tidak perlu mengecek semuanya secara mandiri. Kepercayaan publik terhadap pasar modal pun meningkat, sehingga likuiditas naik, biaya modal turun, dan stabilitas finansial lebih terjaga.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Regulasi akuntansi tidak sepenuhnya netral karena dipengaruhi kekuatan politik, ekonomi, dan kepentingan kelompok tertentu. Akuntansi sering disebut sebagai produk politik sebab menyangkut distribusi keuntungan antar pihak. Aktor yang terlibat meliputi perusahaan besar, auditor, regulator, dan investor institusional. Tekanan dalam regulasi dapat berupa lobi, opini publik, maupun perdebatan terbuka melalui due process. Akhirnya, standar akuntansi merupakan hasil kompromi politik sehingga lebih mencerminkan jalan tengah daripada keputusan teknis murni.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Standar minimum akuntansi memastikan adanya aturan baku dalam pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan. Hal ini meningkatkan keterbandingan serta keandalan informasi sehingga investor lebih percaya pada laporan yang disajikan. Regulasi juga menciptakan efisiensi kolektif dengan mengurangi biaya monitoring dan memudahkan verifikasi informasi. Implikasi praktisnya, tercipta level playing field antar perusahaan dan pasar modal lebih likuid. Kesimpulannya, standar minimum memperkuat perbandingan, sedangkan efisiensi kolektif menurunkan biaya monitoring sekaligus meningkatkan keadilan sistemik.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Regulasi akuntansi berperan penting menjaga integritas pasar modal dengan memastikan laporan keuangan tidak mudah dimanipulasi. Dampaknya antara lain meningkatkan partisipasi investor, menurunkan biaya modal, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Proses regulasi melibatkan perusahaan, auditor, investor, dan regulator dengan kepentingan berbeda, sehingga sering diwarnai lobi politik dan kompromi ekonomi. Hasil standar akuntansi umumnya berupa jalan tengah. Intinya, kepercayaan publik adalah aset penting yang harus dijaga demi stabilitas pasar keuangan.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Regulasi akuntansi sering menjadi arena konflik politik dan ekonomi, misalnya dalam perdebatan fair value accounting versus historical cost. Pilihan standar kerap dipengaruhi lobi politik dibanding pertimbangan teknis. Perusahaan besar, asosiasi profesi, serta regulator memiliki peran dalam mendorong regulasi sesuai kepentingannya. Namun, biaya regulasi seperti audit lebih mahal, pembaruan sistem, dan pelatihan SDM menimbulkan beban, khususnya bagi perusahaan kecil. Oleh karena itu, regulasi sebaiknya didasarkan pada analisis cost-benefit agar transparansi tercapai tanpa memberatkan pelaku usaha.Â
Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation
Lihat Financial Selengkapnya