Industri aviasi sangatlah luas cakupanya, pada sektor penerbangan sipil komersial misalnya terdapat penerbangan komersial penumpang dan kargo.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang disumbang oleh perdagangan atau trade yang terjadi tidak hanya dalam satu negara akan tetapi juga antar negara.
Kegiatan ekspor impor melalui jalur udara adalah melalui penerbangan dengan pesawat baik yang melayani penumpang dan kargo serta yang secara khusus hanya melayani untuk kargo.
Peningkatan permintaan akan penerbangan kargo pun meningkat seiring dengan laju percepatan dari kegiatan perdagangan antar negara.
Data pada website Statista menunjukan pertumbuhan penerbangan kargo yang pesat utamanya pada pre pandemi tahun 2019 dari sebesar  61.5 juta ton metrik meningkat pada tahun 2021 menjadi 66.2 juta ton metrik dan pada tahun berjalan 2022 ini sudah menunjukan jumlah 69.2 juta ton metrik.
Dampak dari penerbangan kargo terjadi pada pabrikan pesawat, maskapai dan juga pada bandara-bandara yang melayani  pesawat-pesawat.
Para pabrikan pesawat tidak hanya terus memproduksi pesawat yang secara khusus untuk penerbangan kargo saja (freighter) tapi juga pesawat penumpang yang bisa di konversikan ke pesawat kargo seperti pada pesawat Boeing B737-700C dan juga keduanya yang biasa disebut dengan Combi.
Perusahaan jasa kargo besar kini justru mendirikan maskapai dengan memiliki armadanya sendiri dengan berbagai jenis pesawat keluaran baru baik yang untuk jarak jauh maupun sedang dan pendek.
Sedangkan lokasi bandara sangat strategis akan membuat bandara semakin sibuk pula dalam melayani penerbangan penumpang maupun kargo.
Bandara kini  tidak hanya akan menyediakan terminal penumpang saja namun juga terminal khusus kargo untuk mengakomodasi para maskapai kargo dalam menjalankan kegiatannya di bandara seperti bongkar muat kargo, tempat penyimpanan barang, pengurusan administrasi, pengisian bahan bakar dan lainnya.