Mohon tunggu...
VIRISSA NUR ZAHRAH
VIRISSA NUR ZAHRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Universitas Jember

Halo nama saya Virissa, mahasiswa di Universitas Jember yang menempuh S1 program studi teknik konstruksi perkapalan. Saya suka menulis artikel kreatif dan menyusun strategi konten untuk media digital. Saya memiliki pengalaman memimpin tim dalam mengerjakan suatu progres atau program kerja suatu organisasi. Dan saya suka mencoba hal baru. Terima kasih sudah mampir di beranda sayaa:)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Listrik 2025: Akselerasi Masa Depan yang Kini Jadi Nyata

28 Juni 2025   10:58 Diperbarui: 28 Juni 2025   10:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Listrik Akselerasi Masa Depan (Sumber: Pinterest)

Mobil Listrik 2025: Akselerasi Masa Depan yang Kini Jadi Nyata

Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam transformasi industri otomotif dunia. Jalanan kini semakin dipenuhi mobil-mobil listrik yang melaju tanpa suara, bebas emisi, dan hemat energi. Di Indonesia, geliat kendaraan listrik mulai terasa kuat, didorong oleh insentif pemerintah, infrastruktur pengisian daya yang makin berkembang, serta kesadaran publik akan pentingnya energi bersih.

Mobil listrik bukan lagi sekadar tren atau gaya hidup elit. Berbagai produsen besar seperti Tesla, Hyundai, BYD, hingga Wuling berlomba merilis varian terjangkau dengan jarak tempuh yang makin jauh. Bahkan merek lokal Indonesia, seperti Esemka dan Electrum, mulai unjuk gigi menghadirkan kendaraan listrik karya anak bangsa.

Secara global, penjualan mobil listrik diprediksi mencapai lebih dari 17 juta unit pada 2025, naik drastis dibandingkan 10 juta unit di tahun 2022 (IEA, 2023). Hal ini tak lepas dari peningkatan teknologi baterai yang memungkinkan pengisian daya lebih cepat dan jangkauan hingga 600 km dalam sekali cas. Teknologi solid-state battery, misalnya, mulai diuji secara massal oleh Toyota dan BMW karena lebih ringan dan tahan lama.

Di sisi lain, banyak negara---termasuk Indonesia---mulai menerapkan insentif seperti pengurangan pajak, subsidi pembelian, dan bebas ganjil-genap untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Infrastruktur pun terus berkembang: SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) kini sudah hadir di berbagai kota besar dan jalan tol trans-Jawa.

Namun, tantangan masih ada. Harga mobil listrik masih relatif tinggi dibanding mobil bensin, dan jaringan pengisian belum merata ke daerah terpencil. Meskipun demikian, tren menurun pada harga baterai dan meningkatnya produksi lokal bisa menjadi solusi dalam waktu dekat.

Mobil listrik kini bukan lagi sekadar wacana masa depan, tapi sudah menjadi realita yang berkembang pesat. Dengan dukungan teknologi, kebijakan, dan kesadaran publik, peralihan ke kendaraan listrik semakin tak terhindarkan.

Tahun 2025 adalah awal dari perubahan besar---lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan. Masa depan mobilitas sudah dimulai hari ini, dan mobil listrik adalah penggerak utamanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun