Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Lagi yang Kau Cari Jokowi?

7 Oktober 2025   06:37 Diperbarui: 7 Oktober 2025   06:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi suka tak suka sudah menjadi Presiden RI dua periode ( 2014-2019 dan 2019-2024 )  Semoga Prresiden selanjutbya semakin baik. dok:  Meta AI SZ 

Pertama, Berani, Presiden mendatang harus punya keberanian yang sangat besar, yang paling penting berani berkata " tidak " bagi pihak luar yang mencoba membuat negara kita seperti apa yang dimaui oleh mereka, sehingga negara kita tak punya kedaulatan penuh di bidang politik, ekonomi sosial dan budaya. Unsur yang paling harus dibentengi adalah pola-pola kapitalis dan imperialis dalam bentuk apapun.

Kedua, Jujur, Presiden yang jujur akan dibela rakyat, akan didukung rakyat sepenuhnya, karena rakyat yakin, Presiden yang jujur tidak akan main-main dengan dana yang ada, tidak akan korupsi untuk kepentingan diri, keluarga, teman, sahabat, partai atau golongannya. Dan tidak akan melakukan KKN dengan berbagai cara untuk mengolkan anaknya wapres atau yang lainnya.

Ketiga, Menjaga Amanah. Ini yang sangat penting. Jika seorang Presiden menjaga Amanah yang diberikan oleh bangsa dan negara berupa sumpah dan janji yang dibacakan di bawah kitab suci, insya Allah, Presiden yang begini akan setia pada sumpah dan janji yang telah diucapkan untuk mensejahterakan rakyatnya. Tak peduli pihak Asing dan Aseng yang berusaha menyetirnya atau menjadikan dirinya sebagi boneka.

Keempat, Cerdas. Ini Presiden yang paling tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu. Karena kalau Presidenya cerdas, dan wawasannya luas serta bacaan bukunya luar bisa banyaknya, yang siap menjawab apa saja yang ditanyakan rakyatnya. Bukan Presiden yang ketika ditanya, ngeles “ Kok tanya saya?” atau yang “ planga plongo “ padahal pejabat negara dan urutan nomor satu dan nomor dua  se Indonesia. Dengan anak kampus saja sudah ga berani debat, apa lagi debat dengan pihak asing, malu-maluin.

Jokowi suka tak suka sudah menjadi Presiden RI dua periode ( 2014-2019 dan 2019-2024 )  Semoga Prresiden selanjutbya semakin baik. dok:  Meta AI SZ 
Jokowi suka tak suka sudah menjadi Presiden RI dua periode ( 2014-2019 dan 2019-2024 )  Semoga Prresiden selanjutbya semakin baik. dok:  Meta AI SZ 

Sudah empat saja, siapapun Presidenya nanti 2029 atau yang sekarang berjalan, penuhi empat hal tersebut niscaya Presiden akan semakin disegani pihak kawan maupun lawan. Rakyat ga banyak menuntut. Asal biaya  hidup terjangkau, biaya pendidikan murah dan rakyat Sejahtera, beres!

Bagi rakyat tak penting siapa Presidennya, dari partai mana saja, bebas, karena Indonesia memang negara demokrasi. Asal Presiden/Wapres dipilih dengan cara LUBER dan JURDIL, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Atau kalau minjam teori  dari Prof Egi Sudjana dalam bukunya, seorang pemimpin atau Presiden harus punya ini “ OST JUBEDIL ” atau Objektif, Sistimatis, Toleran, Jujur, Benar dan Adil.

Saya tidak uraikan OST JUBEDIL tersebut, silahkan baca saja bukunya yang baru terbit pertama kali bulan Juni 2025 yang lalu. Alhamdulillah saya dapat buku tersebut gratis, free, saat bedah buku Beliau di PDS ( Pusat Dokumentasi Sastera ) HB Yasin di Gedung Ali Sadikin, Lantai 4, TIM( Taman Ismail Marzuki) Jakpus, 16 September 2025 lalu.

Kembali ke Pilpres 2029  yang masih jauh, tapi gendangnya sudah berbunyi bertalu-talu, Dari Prabowo yang sudah dicalonkan kembali oleh partainya untuk maju lagi pada saat Pilpres 2029. Juga gendang itu dibunyikan oleh Jokowi, yang masih cawe-cawe, agar mendukung Prabo dan wakilnya dua periode (2024-2029 dan 2029-2034).

Salahkah Jokowi? Ya ga juga, kalau kata yang pro Jokowi, kan setiap warga punya hak masing-masing, di dalam negara demokrasi ya boleh saja, kan tidak ada larangan. Namun yang kontra pada Jokowi, cukup Jokowi, Anda sudah menjadi Presiden dua periode ( 2014-2019 dam 2019-2024 ) jangan campuri lagi Pilpresn 2029 mendatang.

Tapi begitulah kekuasaan, orang bila sudah berkuasa ingin terus berkuasa. Dan lingkaran kekuasaan kita, Indonesia, memang masih berkisar pada Dinasti Sukarno, Suharto, Gus Dur, Sarwo Edi Wibowo dan sekarang, Soemitro Joyohadikoesoemo, entah ke depan nanti. Mungkin Jokowi sedang berusaha membangun dinastinya, dimulai dari dirinya sendiri. Wah ini bakal Panjang kalau dibahas, lain kali ya. Demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun