Untuk pertama kali say melihat orang sholat di Stasiun Kereta bawah tanah. Di tengah-tengah hiruk pikuk manusia yang mau naik ke Metro atau turun dari Metro. Ya Allah .... Ke Maha BesaranMu terlihat jelas sekali. Dua orang perempuan yang begitu repot dengan pakaian rapat tertutup, sempat dan menyempatkan diri menghadapMu. Di tengah-tengah keramaian ( hilir mudik ) penumpang kereta/ Metro tersebut.
 Ya Allah ..... Sholat dalam mendekatkan diri denganMu bisa dilakukan di mana-mana Tak peduli dengan pandangan aneh orang lain. Tak peduli dengan hiruk pikuk dunia. Tak peduli dengan keramaian. Saat tiba waktunya sholat Sholatlah dimanapun kamu berada! Kedua perempuan tersebut telah melakukannya.
Itulah cerita sederhana yang terus terbayang dalam ingatan saya, padahal sudah berlalu sekian lamanya, bahakan bertahun-tahun, ini tulisan saya temukan dari draf yang saya buat sebelumnya, di kompaaiana ini, dan memang hal tersebut masuk dalam catatan untuk semuanya, ummat Islam. Mengapa?
Seperti sudah sama-sama kita ketahui bahwa sholat adalah tiang agama, siapa yang sholat berarti telah mendirikan tiang agama dan siapa yang meninggalkannya berarti telah meruntuhkan agamanya. Dan sholat adalah ibadah yang pertama kali ditanyakan di akherat nanti.
Demikian, semoga kisah singkat ini bermanfaat untuk kita semuanya, ummat Islam khususnya. Itu artinya tak ada alasan apapun untuk seorang lelaki muslim, setelah dia balig untuk meninggalkan sholat, sedangkan untuk perempuan memang ada waktu-waktu tertentu yang justru dilarang untuk sholat, seperti ketika datang " tamu " bulanannya . Mari sholat, Mari meraih kebahagian, Allah Maha Besar. Tidak Tuhan, kecuali Allah!
Jakarta, 12 Oktober 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI