[caption id="attachment_342738" align="aligncenter" width="465" caption="Lihat itu pentolan FPI sedang bergandengan tangan dengan tokoh Kristen, apa masalahnya, tak ada. Foto: republika.co.id"][/caption]
Ada pemandangan yang menarik tentang FPI( Front Pembela Islam) yang selama dijuluki dengan "Islam garis keras" bahkan sampai-sampai Ahok, dan dulu Gus Dur, ingin membubarkan organisasi massa ini, tapi hebat, FPI tetap berdiri sampai saat ini, dan saya salah seorang yang tidak setuju FPI dibubarkan.
Terlepas anda suka atau tidak, FPI adalah aset bangsa, FPI tetap saudara saya seiman, makanya saya akan bela sesuai dengan potensi yang saya miliki. Kalau memang ada yang salah, ya diperbaiki, bukan FPInya dibubarkan. FPI itu dibina, bukan dibinasakan. Jika pun ada tindakan oknum FPI yang terlalu keras, ya oknumnya dipanggil. Itu persis dengan istilah, jika ada tikus di lumbung padi, bukan lumbungnya yang dibakar, tapi tikusnya yang ditangkap, sudah beberapa kali saya tulis di ruang ini.
Berbagai pihak ingin membubarkan FPI karena tindakan-tindakan FPI yang katanya terlalu keras, namun yang sering terjadi bila ada kegiatan FPI yang baik-baik, media seakan tak peduli. Mana media yang menyiarkan FPI sedang mengadakan acara peringatan hari besar Islam, seperti Maulid, Hijrah, Isro Mi'roj dan lain sebagainya. Yang digambarkan atau selalu dibesar-besarkan oleh media tatkala FPI demo dan tak peduli kalau yang ikut demo, bisa saja orang yang menyusup, yang tujuannya agar citra FPI rusak di masyarakat.
Sehingga ada alasan untuk membubarkan FPI. Namun sekali lagi FPI tetap berdiri sampai saat ini, sampai ketika tulisan ini dibuat. Mengapa ada tulisan ini? Di atas saya sudah katakan, Â ada berita menarik, ini saya dapatkan di www.republika.com, mari kita lihat berikut ini:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini masa dihebohkan dengan foto Ketua Umum (Ketum) Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab tampak menggandeng pemimpin Gereja Bethel Indonesia (GBI) Glow Fellowship Center, Pendeta Gilbert Lumoindong.
Foto tersebut diunggah di akun Twitter, @PastorGilbertL dan @DPP_FPI pada 15 Desember lalu. Hal itu ditujukan sebagai salah satu bentuk toleransi beragama yang dilakukan alumnus King Saud University tersebut.
"Tanpa harus mengorbankan akidah, Habib @syihabrizieq tetap menyambut hangat kedatangan Pastor @PastorGilberL," tulis akun resmi FPI.
Pastor Gilber mebalas melalui akunnya. Ia mengatakan, "Bersama Habib @Syihabrizieq @DPP_FPI perbedaan bukan alasan tdk bergandeng tangan, damai itu indah."
Para pengguna Twiter pun merespon hal tersebut. "Ini toleransi yg benar," kata akun @Andhika_Lsmn.
Selain mengunggah foto tersebut, DPP FPI melanjutkan pandangannya terkait toleransi beragama. Di antaranya, "Mengucapkan selamat Natal itu haram. Tapi mengganggu umat Nasrani melaksanakan Natal juga haram."