Mohon tunggu...
Viranti Sadira
Viranti Sadira Mohon Tunggu... Lainnya - Viranti18_

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Penyesalan Datang di Akhir

13 November 2020   09:47 Diperbarui: 13 November 2020   09:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya merupakan anak pertama perempuan yang lahir pada tanggal 18 Mei 2003 di Cimahi. Dan mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Muhammad Ramadhan Nurikhsan yang mempunyai karakter yang berbeda karakter dengan saya. Saya bernama Viranti Sadira yang sering di panggil Neng . Saya mempunyai orang tua yang sangat pengertian , baik , dan penuh kasih sayang kepada saya tanpa membeda-bedakan. Keluarga saya adalah keluarga yang sangat sederhana.

Adik saya sekarang sekolah di SDN Lebak Gede dan sekarang duduk di kelas 2. Sekarang saya sekolah di SMAN 1 Padalarang. Saya mempunyai sahabat yang peduli dan pengertian kepada saya di saat senang maupun sedih.

Saya sangat dekat sekali dengan nenek apapun itu pasti saya bercerita kepadanya. Bahkan ketika saya sakit nenek adalah orang pertama yang membujuk saya untuk meminum obat. Saat itu ketika saya duduk di kelas 5 SD saya di beri kabar bahwa nenek sedang sakit. Dan bertepatan ibu saya sedang di bawa ke rumah sakit untuk melahirkan adik saya. Di rumah tidak ada siapa-siapa karena semua orang rumah mengantar ibu saya ke rumah sakit. Saya langsung membeli obat yang di perintahkan oleh nenek.

"Neng, belikan obat sakit lambung di warung". Sambil memberikan sejumlah uang kepada saya.
"Siap". Sambil bergegas ke warung

Setelah pulang dari warung nenek saya langsung meminum obat yang baru saja saya belikan. Setah minum obat nenek saya pun tertidur lelap. Keesokan harinya saya dan nenek mendapatkan kabar bahwa ibu saya telah melahirkan anak yang berjenis kelamin laki-laki. Saat itu kita berdua bersiap siap untuk menyambut pulang ibu saya. Saya membereskan tempat tidur dan merapikan baju-bajunya. Tidak lama kemudian ibu saya pulang dari rumah sakit, kita menyambutnya dengan suka cita.
"Alhamdulillah". Ucap nenek sambil mengambil adik dari pangkuan ibu.

Tidak lama dari pulang nya ibu dari rumah sakit. Nenek yang sedang sakit pun harus di rujuk ke rumah sakit untuk di rawat inap karena sakitnya tidak kunjung reda. Saya dan saudara - saudara mengikuti nenek ke rumah sakit dan menemaninya di ruang rawat inap.

Nenek meminta untuk di temani oleh saya karena saya adalah cucu yang paling dekat dengannya. Malamnya kata dokter nenek harus di operasi usus buntu. Keesokan harinya nenek langsung di rujuk ke rumah sakit yang berbeda untuk melakukan operasi usus buntu. Setelah selesai operasi nenek di pindahkan kembali ke rumah sakit sebelumnya di rawat. Saat itu nenek tidak di perbolehkan untuk minum terlebih dahulu karena baru selesai melakukan operasi.
Lalu semenjak di operasi usus buntu nenek juga harus di operasi kembali karena jantungnya bermasalah. Saat itu nenek bilang kepada semua orang yang ada di ruangan tersebut.
" Nenek baik baik saja, nenek cuman ingin pulang dengan menaiki mobil biasa karena naik mobil ambulans tidak bisa banyak bergerak dan pengap". Sambil memegang salah satu tangan dari anaknya
"Siap ne". Kata cucu-cucunya serentak

Ketika di perjalanan pulang nenek menaiki mobil saya dan saudara yang lain menaiki mobil dan kita sampai terlebih dahulu di rumah dan menyiapkan perlengkapan untuk nenek. Setelah sampai dari rumah nenek langsung menghembuskan nafas terakhirnya ketika ia dibaringkan di kasur. Terdengar tangisan dari semua anak dan cucunya. Dan kemudian banyak orang-orang berdatangan ke rumah.

Sejak saat itu saya merasa kehilangan karena nenek yang selama ini sangat saya sayangi telah meninggalkan kita semua. Banyak teman-teman dan saudara-saudara menguatkan saya. Dan yang paling merasa sangat kehilangan adalah bapa saya karena nenek tinggal bersama kami.
Hikmah yang dapat di ambil adalah ketika kita masih mempunyai keluarga yang lengkap kita harus menyayangi dan mencintai sepenuh hati dan ketika sudah tiada pasti rasa penyesalan akan datang. Maka dari itu saya sangat bersyukur karena masih mempunyai keluarga yang sangat hangat dan harmonis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun