Mohon tunggu...
Virani Ramadhani
Virani Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiii, Welcome!

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Giddens: Pemikiran beserta Kritik dari Sosiolog Lain terhadap Pemikirannya

6 November 2022   10:32 Diperbarui: 6 November 2022   10:41 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthony Giddens lahir di London Utara pada 18 Januari 1938. Giddens mendapatkan gelar sarjana dari University of Hull, kemudian Magister di London School of Economics (LSE) dan meraih gelar doktor di King' College London (1974). Lalu karirnya dilanjut sebagai dosen di University of Leicester dan di University of Cambridge juga sebagai Profesor. Giddens kemudian diangkat sebagai Rektor LSE pada 1997. Tak hanya sampai situ, Giddens juga berkarir sebagai pendiri Polity Press dan Penasihat Tony Blair. 

Dalam buku karyanya yang berjudul "The Third Way" membuat namanya semakin terangkat karena buku tersebut menarik minat Gerhard Schroeder (Kanselir Jerman) dan Tony Blair (PM Inggris). Tulisan Giddens mengkombinasikan pemikiran klasik dengan kepekaan terhadap isu-isu teori sosial kontemporer. 

Teori Struktural

Agen vs struktur

Agen adalah pelaku, tindakan, aktor yang menunjuk pada orang (individu) yang memiliki ciri berupa kemampuan refleksif dan akuntabilitas dari aktor yang mempunyai stock of knowledge untuk memproduksi juga mereproduksi tindakan mereka. Sedangkan struktur ialah aturan dan sumber daya yang terlahir dari praktek sosial sekaligus sebagai pembentuk keterulangan praktek sosial. Jadi, struktur tak hanya membatasi (aturan) tetapi juga memberdayakannya (sumber daya). Menurut Giddens, bidang dasar dari studi ilmu sosial berdasarkan teori strukturasi bukanlah pengalaman aktor individual atau suatu bentuk kesatuan sosial tertentu, tetapi suatu praktek sosial yang diatur melintasi ruang dan waktu. 

Konsep kunci strukturasi

Kunci strukturasi berupa proses "men struktur", meliputi historis dan tidak statis tetapi prosesual dan dinamis. Agen dan struktur tidak dalam keadaan bebas antara satu dengan yang lain (integratif). Dan strukturasi merupakan strukturasi relasi-relasi sosial melintasi ruang dan waktu berkat adanya dualitqs struktur. Aktor dan struktur bukan dualisme melainkan suatu dualitas. Sosial struktur meng konstitusi manusia akan tetapi tindakan manusia juga mengkonstitusi struktur. Dalam struktur yang mengatasi ruang dan waktu (spaceless and timeless) sehingga bisa berlaku di berbagai situasi (berbeda dengan pengertian struktur Durkheim yang mengekang (constraining), struktur Giddens lebih mengedepankan pemberdayaan (enabling) yang memungkinkan terjadinya praktek sosial. Jadi, struktur disebut sebagai sarana (medium dan resources).Terdapat tiga gugus struktur yaitu (S) Signifikasi (penandaan), (D) Dominasi (penguasaan/autorisasi) dan (L) Legitimasi (pembenaran). 

Menurut Giddens, perubahan selalu terlibat dalam proses strukturasi, berapapun kecilnya. Kita sebagai pelaku sosial memiliki kemampuan untuk intropeksi dan waspada reflexive monitoring of conduct) menjadi reflective agent. Kemudian, modernitas menurut Giddens bukanlah kapitalisme yang tahap akhir. Modernitas memiliki empat ciri, antara lain: Kapitalisme, industrialis mereka, state surveillance dan militerisme. 

Selain adanya pemikiran dari Giddens, ia juga mendapatkan kritik dari tokoh sosiolog lainnya. Layder, Ashton, dan Sung (1991), Dalam studi tentang transisi dari sekolah ke bekerja: "struktur dan tindakan secara empiris saling bergantung (terlibat secara mendalam), tetapi sebagian otonom merupakan bidang wewenang yang dapat dipisahkan". Ian Craib (1992), mengkritik Giddens karena memusatkan perhatian pada tindakan sosial, pemikiranya kurang memiliki kedalaman ontologis (ontological depth) Giddens gagal menerangkan struktur sosial yang melandasi kehidupan sosial (seakan given), menurut Ian Craib, kehidupan sosial yang rumit terlalu sederhana jika hanya didekati teori yang simple (Giddens menolak metateori) dan kurang basis teori.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun