Mohon tunggu...
Dicky Erwin
Dicky Erwin Mohon Tunggu... -

Seorang abdi masyarakat yang suka gereget melihat kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga selalu ingin menumpahkan uneg-uneg, aspirasi, pendapat..dan untungnya ada Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mungkinkah Calon Kapolri Baru dari Calon Tunggal?

22 September 2010   07:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:03 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam waktu dekat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mengganti pimpinan Polri. berdasarkan berita yang beredar Komjen Nanan Sukarna dan Irjen Imam Sudjarwo disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri baru menggantikan Bambang Hendarso Danuri yang akan pensiun bulan Oktober ini.

Suara dari DPR menghendaki agar Presiden secepatnya mengirimkan nama-nama calon Kapolri tersebut agar tidak bentrok dengan jadwal intern, bahkan seorang anggotanya Gayus Lumban, seperti tidak sabar berkomentar yang cenderung tendensius bahwa Imam sedikit lebih bersih dari kasus dibandingkan dengan Nanan. "Nanan saat masih di Sumatera Utara (saat menjabat Kapolda) kan pernah tersangkut kasus (aksi demonstrasi pemekaran Provinsi Tapanuli). Kalau Imam setahu saya tidak pernah punya masalah." (tempointeraktif.com)

Senada dengan celotehan Gayus, rumor yang beredar saat ini menyebutkan adanya calon kuat yaitu Irjen Imam Sudjarwo ternyata besannya Aulia Pohan berarti ada kekerabatan pula dengan pak SBY ditambah lagi dia adalah orang dekatnya Bambang. Kalau sudah demikian klop sudah buat apa mengajukan lagi calon lain, begitu kira-kira pemikiran pak SBY.

Tapi tunggu dulu, bagaimana reaksi masyarakat kalau kehendak yang "ideal" itu digulirkan ? bagaimana dengan menangkis tudingan adanya nepotisme ? padahal gerakan memberantas KKN juga kan dari dirinya. Jangan-jangan hujatan akan deras mengalir seperti kejadian pemberian grasi bagi para koruptor beberapa waktu yang lalu. Pantas kalau pak SBY sekarang ini sedang gundah gulana mengadapi hal yang dilematis tersebut, sementara masyarakat sudah dapat mengira-ngira sepertinya yang akan jadi adalah Imam Sudjarwo bila dikaitkan dengan penganugrahan kenaikan pangkatnya kemarin.

Berbagai kalangan malah mengusulkan agar pencalonan Kapolri sebaiknya satu paket dengan calon Wakapolri dengan asumsi Yusuf Manggabarani Wakalpolri sekarang bisa legowo meninggalkan posnya, mungkin ini pula kegundahannya semakin bertambah.

Bagi kita siapapun orangnya yang akan menjadi Kapolri baru, diharapkan memiliki visi, misi, keberanian tinggi, loyal kepada kepentingan masyarakat bukan kepada kepentingan seseorang penguasa. Diharapkan masyarakat diberikan kesempatan menilai track record para calon dan mengawal agar mampu nantinya dapat menyelesaikan beragam masalah yang masih bersisa di tubuh kepolisian.


Kapolri baru yang diharapkan nanti bisa membina para bawahannya di daerah untuk benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, dekat dengan masyarakat agar masyarakat pun tidak sungkan membantu polisi dalam kasus-kasus korupsi atau kriminal, bukan dekat berati menjadi backing dari kegiatan yang biasanya melawan hukum, atau melayani masyarakat yang melapor kehilangan mobil malahan jadi bulan-bulanan dijadikan ATM berjalan untuk ongkos operasi mencari mobil yang dicuri. Termasuk masalah rekening gendut perwira polisi, masalah Susno Duadji sebagai wisthle blower kasus markus yang kini malah meringkuk di hotel prodeo, dsb.

Semoga, pak SBY akhirnya menyampaikan calon Kapolri yang minimal mendekati harapan masyarakat dengan penilaian yang seobyektif mungkin kepada DPR walaupun belum jaminan karena dari celotehan bung Gayus sudah bisa ditebak kemana angin bertiup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun