Saat Pak Tommy seorang guru IPA menyampaikan kepada peserta didiknya yang duduk di kelas IV sebuah sekolah dasar bahwa pada hari itu mereka akan belajar di taman sekolah, seluruh siswa bersorak gembira. Pak Tommy menyampaikan bahwa anak-anak begitu bersemangat saat diajak belajar di luar kelas. Belajar tidak harus selalu dilakukan di dalam ruang kelas, dengan melibatkan anak-anak dalam melakukan aktivitas dan pengalaman langsung secara aktif dalam sebuah pengamatan suatu objek menurut Pak Tommy akan lebih mudah dipahami bagi peserta didik. Terlebih materi yang akan dipelajari adalah tentang pengamatan bentuk-bentuk daun pada tumbuhan. Pak Tommy menambahkan layaknya seorang guru yang mengikuti sebuah pelatihan, bila guru tersebut hanya duduk diam dan mendengarkan, tentu mereka akan mudah lupa dengan materi yang diberikan. Berbeda halnya jika proses pelatihan disertai dengan praktek. Tentu hal tersebut akan menjadi suatu pengalaman yang menarik bagi para peserta pelatihan.
Bagaimana dengan peserta didik di sekolah? Tentu saja akan menjadi suatu pengalaman yang menarik bagi mereka jika mereka dapat belajar, mengamati, mengidentifikasi suatu objek secara langsung (learning by doing). Â
Model pembelajaran Hands On Learning adalah suatu metode pembelajaran di mana peserta didik tidak hanya melihat atau mendengarkan guru menjelaskan suatu materi di dalam kelas, tetapi dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk mengamati, melakukan, dan mengidentifikasi secara langsung pada objek yang dipelajari. Model pembelajaran ini mengajak peserta didik untuk memiliki pengalaman langsung, sehingga dapat mengatasi masalah belajar siswa yang sulit menghafal suatu materi pelajaran.
Proses belajar mengidentifikasi bentuk-bentuk daun tidak harus selalu dengan melakukan ceramah panjang yang membosankan. Mengajak siswa belajar di luar kelas untuk mengamati, memegang bahkan menyentuh tumbuhan yang sedang dipelajari tentu akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda.
