Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan: Cerminan dari Kelemahan Diri Manusia

6 Maret 2023   23:48 Diperbarui: 6 Maret 2023   23:50 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sumbarprov.go.id

Maraknya kasus kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini, mulai dari penganiayaan, perampokan, pemerkosaan, sampai pembunuhan, membuat aku teringat dengan sebuah ungkapan yang pernah kubaca, yaitu: "Kekerasan adalah cerminan dari kelemahan diri manusia." 

Mungkin para pelaku kekerasan merasa dirinyalah yang paling kuat, sehingga ia mampu melumpuhkan korbannya. Namun sebenarnya dari sisi nilai-nilai kemanusiaan, dia adalah orang yang paling lemah di dunia ini. Mengapa? Karena dia tidak mampu mengendalikan dirinya dan takluk kepada hawa nafsu atau emosi sesaat. Ketidakmampuan dalam mengendalikan diri inilah yang menyeretnya untuk melakukan kekerasan sebagai satu-satunya jalan untuk meraih segala sesuatu yang ia inginkan.

Bisa jadi kekerasan menjadi cara bagi pelaku untuk menutupi kelemahan dirinya. Dengan melakukan kekerasan, dia merasa dirinya yang paling hebat dan paling kuat. Padahal dengan melakukan kekerasan, dia mengungkapkan kepada publik, bahwa dirinya adalah manusia yang paling lemah. Salah satu kelemahannya yang paling fundamental adalah lemah dalam mengendalikan diri, hawa nafsu dan emosi. 

Maka, pengendalian diri menjadi keutamaan yang penting dan mendesak dalam situasi saat ini, dimana kekerasan merajalela dan menjadi menu harian di berbagai media sosial. Pengendalian diri harus diajarkan di dalam keluarga, sekolah, perguruan tinggi, bahkan instansi-instansi tempat kerja, karena kekerasan tidak mengenal tempat dan usia. Semua orang bertanggungjawab dalam mengajarkan dan mengamalkan pengendalian diri ini. 

Saya pikir, jika semua orang mampu mengendalikan dirinya, maka tidak akan terjadi kekerasan. Jika kekerasan adalah cerminan dari kelemahan diri manusia, maka pengendalian diri adalah cerminan dari kekuatan diri manusia, yang meliputi akal budi dan kehendaknya. Hanya manusia yang berakal budi dan berakhlak baik yang mampu mengendalikan dirinya dan menjauhkan diri dari tindakan kekerasan terhadap orang lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun