Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan tentang "Integritas".

14 Oktober 2025   06:12 Diperbarui: 14 Oktober 2025   06:12 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berdiri kokoh pada kisah Pekabar Gembira, Lukas, 11:37-42, Kolom "Cahaya Sabda" bicara soal, Tuhan juga omom tentang Integritas. 

Kekasih-kekasih Tuhan...
Hari-hari ini banyak orang biacara soal "Integritas". Apa itu?  Suatu karakter pribadi yang jadi rujukkan dalam perangai hidup sosial, pada segala level. Bahwa adanya keharusan bagi setiap orang untuk berlaku, bertindak dan menampilkan diri. Ada  kesesuaian antara apa yang diomon dan aksi nyata. Jika omon A maka harus buat A. Di luar itu adalah "Disintegritas".

Keren kedengaran soal "integritas" itu, dan menjadi cita-cita setiap pribadi yang sudah beriman, apalagi yang sudah dewasa atau sudah lama mengakui Yesus.

Realita "integritas" hari ini jadi sorotan Yesus. Kisah itu, bisa kita simak dalam Lukas, 11:37-39: "Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan."

Kekasih-kekasih Tuhan...
Yesus kecam sikap hidup yabg tidak menunjukkan "integritas" diri. Orang Farisi hanya bisa mengajarkan dan menetapkan aturan. Mereka tidak melakukannya. 

Segala aturan ditegakkan tapi tidak direalisasikan. Bahkan mereka menilai Yesus tida taat aturan, karena Yesus tidak membasuh tangan sebelum makan sebagaimana aturan Taurat. Lalu Tuhan Yesus balik menilai bahwa aturan lahiriah kamu perhatikan tapi hati dan hidupmu penuh dengan rencana busuk terhadap sesamamu. Kamu tidak berintegeitas, kami hidup tidak selaran dengan apa yang kamu omon dan tetapkan sebagai aturan.

Bagaimana dengan kita? Kitapun dalam hidup sehari-hari harus menyelaraskan apa yabg ada di hati nurani kita dengan penghayatan aturan hidup sehari-hari, khususnya sikap hati kita terhadap aturan dari Yesus. Kita perlu berbelaskasih pada sesama kita dan tidak hanya sebatas omon-omon saja. 

Mari kita mulai melatih hal-hal yang berkaitan dengan integritas ini dari dalam keluarga kita, di komunitas kita dan juga di lingkungan kerja kita. Kita harus punya disiplin berkaitan dengan regulasi/aturan, disiplin waktu dan disiplin kerja. Salam integritas.

Tuhan memberkati kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun